Minggu, 29 September 2013

Prinsip-prinsip Pengembangan Masyarakat dan Asumsi Pekerjaan Sosial

 Prinsip-prinsip Pengembangan Masyarakat: Pekerjaan sosial sebagai suatu profesi pertolongan, mempunyai beberapa prinsip pertolongan sebagai berikut :
  1. Proses pengembangan masyarakat secara terpadu
  2. Mengatasi ketidakberdayaan struktural
  3. Menjunjung tinggi HAM 
  4. Proses pengembangan berkelanjutan
  5. Proses pengembangan masyarakat yang mengutamakan pemberdayaan
  6. Proses pengembangan yang mengkaitkan antara masalah personal dan politis
  7. Berlandaskan pada kepemilikan bersama
  8. Menegakkan kemandirian masyarakat
  9. Prinsip pengembangan yang bersifat organik
  10. Kecepatan proses perkembangan ditentukan oleh masyarakat itu sendiri
  11.  Berlandaskan pada kemampuan lokal
  12. Proses yang membangun komunitas
  13.  Proses maupun hasil akhir yang terintegrasi
  14. Proses dilakukan tanpa kekerasan
  15. Bersifat inklusif
  16.  Berlandaskan pada konsesus
  17. Kerjasama
  18.  Mengedepankan partisipasi
  19. Mulailah dari kebutuhan masyarakat .Ada 2 prinsip utama berkenaan dengan perumusan kebutuhan, yaitu pertama Kebutuhan terdiri dari berbagai unssur yang masing-masing memiliki perspektif sendiri, oleh karena itu pekerja sosial harus mencapai persetujuan diantara pihak-pihak perumus kebutuhan. Kedua, Perumusan kebutuhan oleh masyarakat lebih didahulukan walaupun ada perumusan kebutuhan dari luar yang jauh lebih penting.
2.    Asumsi-asumsi Pekerjaan Sosial: Untuk dapat memahami pekerjaan sosial secara lebih mendalam maka terlebih dahulu perlu ketahui asumsi-asumsi pekerjaan sosial (Skidmore dan Thackeray,1982:7) sbb:
  •  Pekerjaan sosial sama seperti profesi-profesi mempunyai fungsi memecahkan masalah ( Problem solving function )
  • Praktek pekerjaan sosial merupakan suatu seni yangn dilandasi oleh nilai, ketrampilan, dan pengetahuan ilmiah.
  • Pelaksanaan praktek pekerjaan sosial harus disesuaikan dengan nilai-nilai masyarakat dimana praketk tersebut dilaksanakan.
  • Dasar pengetahuan ilmiah pekerjaan sosial dapat dikelompokkan ke dalam 3 jenis yaitu tested, hypothetical dan assumptive knowledge.
  •  Pengetahuan-pengetahuan yang diperlukan untuk praktek pekerjaaan sosial ditentukan oleh tujuan, fungsi dan permasalahan yang dihadapi.
  • Internalisasi nilai dan pengetahuan profesional merupakan kebutuhan vital bagi para pekerja sosial profesionalKetrampilan profesi pekerjaan sosial diekspresikan melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pekerja sosial profesional.
Sumber :
Ife, 2003, Pengembangan Masyarakat dalam" menciptakan Alternatif-Alternatif Masyarakat-Visi, Analisis dan Praktik, Logman, Autralia Pty Ltd 1995

Tidak ada komentar:

Posting Komentar