Minggu, 29 September 2013

METODE PENELITIAN ....BAB III.....( berdasarkan study kasus kelompok bhakti ibu di kel.babakan ciamis, kota Bandung)


-->
  1. Metode Penelitian
              1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan pada latar alamiah. Fenomena sosial dalam pandangan kualitatif dipandang sebagai sesuatu yang tidak berdiri sendiri, bersifat dinamis dan penuh makna (Sugiyono: 2005).
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan (action research). Penelitian tindakan merupakan bentuk penelitian permasalahan tertentu dan membantu praktisi dalam memperbaiki tugas-tugasnya (Alston: 1998; Neuman : 2000). Selain itu dalam upaya untuk lebih memahami tentang Penelitian tindakan Eliot dalam Zuriah (2003: 54) mengemukakan bahwa :
Penelitian tindakan merupakan kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas kegiatan yang ada didalamnya, seluruh prosesnya meliputi : telaah, asesmen, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan dampak, menjalin hubungan yang diperlukan antara evaluasi dan perkembangan profesional.
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, penelitian tindakan merupakan penelitian yang menekankan pada pengujicobaan suatu ide kedalam sebuah praktek dalam skala mikro, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan untuk memperbaiki situasi sosial. Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi dan kehidupan para partisipan. Asumsinya, bahwa penelitian ini mengembangkan pengetahuan dari pengalaman, dan bahwa setiap orang dapat memperbaiki kondisinya dengan cara menyadari dan mencoba untuk melakukan sesuatu terhadap kondisinya itu (Neuman : 2000).
Masih menurut Neuman (2000), ada beberapa tipe penelitian tindakan, yaitu penelitian biasa atau pengetahuan popular, penelitian yang terfokus pada kekuatan dengan tujuan pemberdayaan, penelitian yang bertujuan untuk membangun kesadaran atau meningkatkan kesadaran dan penelitian yang terikat secara langsung dengan aksi politik.
Secara konseptual dijelaskan bahwa peneltian ini meneliti suatu fenomena sosial yaitu berkaitan dengan pendayagunaan kelompok Bhakti Ibu dalam pengentasan kemiskinan di Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung yang merupakan refleksi dari tahap pratikum yang telah dilakukan sebelumnya. Peneliti melakukan penelitian tindakan terhadap permasalahan tersebut dimana memberikan tindakan/kegiatan dengan harapan kegiatan tersebut mampu memperbaiki atau mengubah permasalahan yang ada agar memperoleh dampak nyata dari pelaksanaan tindakan/kekiatan yang dimaksud.
Pelaksanaan penelitian tindakan dilakukan dengan mengikuti tahapan dimulai dari tahap refleksi awal sampai dengan refleksi akhir. Setiap tahapan dilakukan secara berututan dan merupakan sebuah siklus spiral, dimana tahapan refleksi akhir dari siklus yang pertama dapat merupakan tahapan refleksi awal dan siklus berikutnya.
              1. Langkah-Langkah Penelitian
Berdasarkan langkah-langkah tersebut, disesuaikan dengan keadaan dilapangan maka langkah-langkah penelitian tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
        1. Refleksi Awal
Kegiatan refleksi awal dimulai dengan cara melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program sebelumnya yaitu pada saat pratikum. Kegiatan evaluasi dilakukan dengan cara memahami kondisi permasalahan setelah dilakukan intervensi pada saat pratikum, yatu kondisi kelompok yang belum dapat berkembang dan belum dapat menjawab permasalahan untuk meningkatkan pendapatan, hal tersebut berkaitan dengan kurangnya kemmapuan kelompok bhakti ibu untuk mendayagunakan kelompoknya dalam pengentasan kemiskinan. Kegiatan refleksi awal dilakukan dengan menggunakan teknik penggalian informasi melalui observasi, wawancara, diskusi kelompok dan studi dokumentasi
        1. Perencanaan
Setelah mengetahui dan mendapatkan hasil refleksi awal, maka langkah selanjutnya melakukan perencanaan pelaksanaan program yang merupakan upaya untuk mengembangkankan suatu model pendayagunaan kelompok bhakti ibu dalam pengentasan kemiskinan.
Perencanaan dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu penentuan tujuan, penentuan sasaran, penentuan indikator keberhasilan dan penentuan langkah-langkah kegiatan dari model yang akan dilakukan. Kegiatan perencanaan ini dilakukan dengan mengadakan diskusi.
        1. Implementasi Program
Implementasi program merupakan penjabaran pelaksanaan program pendayagunaan kelompok yang dilakukan melalui kegiatan pelatihan.
Pada proses ini peniliti akan melakukan pengamatan dan observasi dengan memainkan peran sesuai dengan situasi.
        1. Observasi/Evaluasi Akhir
Setelah melakukan proses implementasi maka langkah selanjutnya melakukan proses evaluasi akhir. Kegiatan evaluasi dilakukan terhadap proses dan hasil kegiatan. Pada kegiatan evaluasi proses ditujukan untuk mengetahui ketercapaian aspek-aspek kegiatan pada saat pelaksanaan kegiatan. Sedangkan hasil evaluasi proses ditujukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan program sesuai dengan indicator keberhasilan program yang telah disusun sebelumnya, yaitu terkait aspek inputs (masukan), proses kegiatan (throughputs), aspek keluaran (outputs) dan aspek hasil (outcomes). Indikator ini diaplikasikan sesuai dengan alur penelitian kualitatif.
Kegiatan evaluasi program dilaksanakan melalui teknik observasi, wawancara dan diskusi kelompok terfokus dengan pihak-pihak yang terkait dalam implementasi kegiatan dan akan dipaparkan dalam bentuk data-data kualitatif dan sesuai dengan alur penelitian tindakan.
  1. Penjelasan Istilah
Judul Penelitian ini adalah Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendayagunaan Kelompo Bhakti Ibu Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung,
Istilah-istilah dalam judul penelitian diatas dapat dijelaskan berdasarkan pengertian peneliti adalah sebagai berikut :
  1. Pendayagunaan atau disebut pula dengan istilah pemberdayaan masyarakat adalah adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memberikan kekuatan/kemampuan terhadap masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, yang meliputi pengetahuan, ketrampilan, kepemilikan usaha serta keterlibatan mereka dalam organisasi serta dalam menentukan arah kehidupannya.
  2. Kelompok Bhakti Ibu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nama kelompok bagi para ibu-ibu yang memiliki profesi sebagai pedagang informal di RW 03 Kelurahan Babakan Ciamis yang berprofesi sebagai pedagang informal.
  3. Kelompok adalah berkumpulanya dua orang atau lebih untuk melakukan kegiatan bersama secara kolektif dan mereka memiliki kepentingan dan tujuan yang sama.
  4. Kemiskinan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kondisi yang tidak menyenangkan yang dialami oleh kelompok masyarakat khususnya yang dirasakan oleh para ibu pedagang informal di yang tergabung dalam kelompok Bhakti Ibu di Kelurahan Babakan Cimais karena ketidak mampuan mereka memenuhi kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan kurangnya modal usaha.
  1. Latar Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di RW 03 Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung. Adapun sasaran penelitian adalah Kelompok Bahkti Ibu baik penggurus dan anggotanya yang terlibat dalam program yang telah dilaksanakan selama peneliti melakukan praktikum untuk menemukan perbaikan kegiatan pendayagunaan kelompok Bhakti Ibu dalam pengentasan kemiskinan.
  1. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data diperoleh dari sumber data primer dan sumber sekunder. Jenis data yang diambil adalah data kualitatif sedangkan data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah oleh peneliti secara langsung dari sumber data/informan dalam penelitian ini yaitu warga miskin di RW 03 Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung. Adapun sumber data sekunder adalah ketua RT, RW, aparat kelurahan, dan pihak-pihak yang terlibat, dalam kegiatan. Sumber data diperoleh berdasarkan purposive yaitu sumber yang terlibat aktif dalam kegiatan.
  1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan oieh peneiiti dalam penelitian ini adalah :
        1. Community Involvement (CI)
Metode ini merupakan modifikasi yang dikembangkan dari metode partisipation observe dan oral history. Digunakan untuk membangun kepercayaan dan membangun kerjasama dengan masyarakat. Pelaksanaannya dilakukan melalui keikutsertaan peneliti mengikuti dinamika kegiatan masyarakat dan tinggal bersama masyarakat. Kebersamaan dengan masyarakat, selanjutnya digunakan untuk mengumpulkan data dasar berkaitan dengan pemetaan dan penggambaran tentang sumber-sumber yang biasa di akses oleh masyarakat dan bagaimana akses mereka tethadap sumber-sumber tersebut.
        1. Teknik Observasi
Mengamati apa yang dikerjakan oleh warga miskin dalam program, mendengarkan apa yng mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka. Pengamatan dilakukan secara partisipatif, dimana peneliti selain berperan sebagai pengamat juga berperan sebagai pendamping. Data yang dikumpulkan melalui observasi partisipatif adalah tentang gambaran awal kemampuan warga miskin dalam mengakses sumber dan implementasi awal kegiatan yang diterapkan pada warga RW 03 Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung.
  1. Teknik wawancara mendalam (indepth interview)
Wawancara merupakan serangkaian interaksi verbal dalam mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan yang telah disusun secara sistematis dalam pedoman wawancara. Pedoman ini berguna sebagai alat kontrol agar pertanyaan yang diajukan sesuai dengan topik permasalahan. Wawancara mendalam merupakan proses pengumpulan data yang khusus dalam penelitian kualitatif yang dirancang untuk memperoleh gambaran dengan memfokuskan pada pertanyaan penelitian yang spesifik. Melalui teknik ini diharapkan peneliti dapat memperoleh informasi yang mendalam tentang permasalahan warga miskin dalam mengakses sumber, dan bagaimana hasil yang telah mereka rasakan setelah program yang mereka rencanakan dilaksanakan di lingkungan mereka. Peneliti juga ingin memperoleh gambaran mengenai hambatan-hambatan yang mereka rasakan selama mengikuti kegiatan program. Wawancara ini ditujukan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas atau melengkapi temuan hasil observasi partisipatif.
  1. Diskusi Kelompok Terfokus (FGD)
Untuk menemukenali masalah yang ada dimasyarakat, selain dengan teknik wawancara, praktikan menggunakan teknik diskusi kelompok terfokus, dimana yang menjadi fokus masalahnya telah ditetapkan sebelumnya. Kemudian masalah yang diperoleh sesuai kebutuhan tersebut didiskusikan untuk ditindaklanjuti dengan perencaan dan intervensi bersama masayarakat.
Melalui kegiatan FGD ini peneliti ingin memperoleh pandangan- pandangan warga miskin dan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan program, sehingga akan diperoleh informasi tentang hambatan-hambatan, dan jalan keluar yang disepakati bersama dalam menanggulangi hambatan-hambatan tersebut. Melalui proses diskusi akan diperoleh pertukaran informasi diantara para peserta sehingga informasi dapat saling melengkapi sehingga mampu memberikan penilaian yang rasional dan realistis dalam melihat persoalan penelitian.
  1. Teknik Studi dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mempelajari bahan bahan tertulis yang terdapat pada instansi-instansi terkait, serta literatur lain yang berhubungan dengan topik penelitian. Sebagai pelengkap teknik wawancara dan observasi, teknik ini ditujukan untuk melihat laporan-laporan kegiatan masyarakat sehingga peneliti dapat memperoleh gambaran kemajuan yang telah dicapai oleh masyarakat.

  1. Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk menjamin keabsahan data yang diperoieh peneliti, maka dilakukan uji terhadap keabsahannya. Mengacu pada Sugiyono (2008: 270) teknik pemeriksaan keabsahan data yang akan digunakan meliputi :
  1. Uji Kredibility
Dalam uji kredibilitas dalam penelitian ini akan dilakukan dengan:
  1. Meningkatkan Ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Menurut Sugiyono (2005:124) bahwa meningkatkan pengamatan bertujuan untuk menemukan ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal tersebut secara lengkap. Lexy J Moleong (2000:199) menyatakan bahwa ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-siri unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Penelitian secara terfokus dan tekun memungkinkan terungkapnya jawaban fokus penelitian, dengan kedalaman informasi yang bisa dipertanggungjawabkan.
  1. Triangulasi
Menurut Sugiyono (2005:125) triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber, dengan berbagai cara dan dengan berbagai waktu. Pengecekan dengan triangulasi sumber data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperolah melalui beberapa sumber (contoh : Atasan, bawahan dan teman). Pengecekan dengan trianguasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda (misal : wawancara, observasi dan dokumentasi). Pengecekan dengan triangulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan pengecekan data yang diperoleh dalam waktu yang berbeda (misal : pagi, siang dan malam).
  1. Menggunakan Bahan Referensi
Menurut Sugiyono (2005:128) bahan referensi disini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan, misalnya hasil wawancara dan foto-foto.
  1. Uji Tranferability
Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat di terapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diarnbil. Peneliti dituntut dapat memberikan gambaran tentang laporan penelitian dengan uraian yang jelas, rinci, sistematis dan dipercaya, sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Tujuannya supaya pembaca dapat dengan jelas menangkap apa yang disajikan oleh peneliti dan ada kemungkinan orang lain menerapkan hasil penelitian ini dengan karakteristik masyarakat yang sama.
  1. Uji Dependability
Uji ini dilakukan dengan audit terhadap keseluruhan proses penelitian Dalam penelitian ini dependability dilakukan oleh auditor independen, yaitu Dosen pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian.
  1. Uji Konfirmability
Uji ini hampir sama dengan uji dependability yaitu pengakuan terhadap hasil penelitian oleh orang banyak. Uji ini dapat dilakukan bersamaan dengan uji dependability dalam proses audit yang dilakukan oleh Dosen Pembimbing.
  1. Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif, menurut Bogdan & Biklen dalam Moleong (2005: 248): Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah -milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Analisis kualitatif merupakan suatu proses yang harusdikemukakan secara rinci dan memerlukan penjelasan tehadap komponen-komponen yang ditemukan.
  1. Reduksi data (data reduction)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat, dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.
  1. Penyajian data (data display)
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan dan hubungan antar kategori. Miles & Huberman (1984) menyatakan " the most frequent from the display data for quantitative research data in the past has been narrative text". Yang paling penting digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
  1. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti mejadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
  1. Langkah-langkah penelitian.

No
Kegiataan
Tahun 2012
Jan
Peb
Maret
April
Mei
Juni
1
Pengajuan Proposal






2
Seminar Proposal






3
Perijinan






4
Melakukan Penelitian






5
Membuat Laporan






6
Mengikuti Ujian KIKA









DAFTAR PUSTAKA

BUKU-BUKU:

Moleong, Lexy, 2004, Metodologi Penelitian Sosial, Remaja Rosdakarya PT, Bandung.
Sugiono.Prof.Dr., 2005, Memahami Peneltian Kwalitatif, Alfabeta, Bandung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar