Rabu, 30 April 2014

prolog


" hidup adalah perjuangan yang harus dimenangkan"
wisuda magister di Komplek TNI Bandung




Senin, 28 April 2014

K O M U N I K A S I


PENGERTIAN
  • HENRY CLAY : EFECTIVE LEADERSHIP MEANS EFFECTIVE COMMUNICATION
  • WILLIAM ALBIG: COMMINICATION IS THE OF TRANSMITTING MEANINGFUL SYMBOLS BETWEEN INDIVIDUALS
  •  R.C DAVIS : COMMMUNICATION IS THE PHASE OF THE MANAGERIAL PROCESS THAT TRANSMITS IDE AS FROM ONE PERSON TO ANATHER FOR USE IN THE PERFOMANCE OF MANAGERIAL FUNCTION
PROSES KOMUNIKASI
  • KOMUNIKATOR (PEMBERI=GIVER) ADALAH ORANG YANG MENYAMPAIKAN PESAN KOMUNIAKSI ITU
  •   PESAN YAITU INFORMASI, PERINTAH,LAPORAN, BERITA DAN LAINNYA YANG DISAMPAIKAN ITU
  • SALURAN (SIMBOLIS=CHANNEL) ADALAH ALAT (SIMBOL) YANG DIPERGUNAKAN UNTUK BERKOMUNIKASI
  • KOMUNIKAN (PENERIMA=RECEIVER) YAITU ORANG YANG MENERIMA PESAN KOMUNIKASI TERSEBUT
  • FEEDBACK (ACTION) ADALAH REAKSI YANG DITIMBULKAN OLEH KOMIKASI ITU
LAMBANG LAMBANG  KOMUNIKASI
  • SUARA, YAITU PESAN YANG DIKOMUNIKASIKAN KEPADA KOMUNIKAN
  • TULISAN (GAMBAR), YAITU PESAN KOMUNIKASI DISAMPAIKAN DENGAN TULISAN ATAU GAMBAR GAMBAR OLEH KOMUNIKATOR KEPADA KOMUNIKAN
  • GERAK GERIK, YAITU PESAN KOMUNIKASI DISAMPAIKAN DENGAN GERAK GERIK OLEH KOMUNIKATOR KEPADA KOMUNIKANNYA, MISALNYA DENGAN RAUT MUKA, TELUNJUK, KEDIPAN MATA DAN LAINNYA
  • WARNA, YAITU PESAN KOMUNIKASI DISAMPAIKAN DENGAN WARNA OLEH KOMUNIKATOR KEPADA KOMUNIKATOR, MISALNYA LAMPU PETUNJUK JALAN PADA PEREMPATAN, MERAH BERHENTI, KUNING SIAP UNTUK JALAN DAN HIJAU BOLEH JALAN, BENDERA PUTIH TANDA MENYERAH DLL
FUNGSI
  • INSTRUCTIVE, ARTINYA KOMUNIKASI DALAM HAL INI BERFUNGSI UNTUK MEMBERIKAN PERINTAH DARI ATASAN KEPADA BAWAHANYA
  • EVALUATIVE, ARTINYA KOMUNIKASI BERFUNGSI UNTUK MENYAMPAIKAN LAPORAN DARI  BAWAHAN KEPADA ATASNYA
  • INFORMATIVE, ADALAH KOMUNIKASI DALAM HAL INI BERFUNGSI UNTUK MENYAMPAIKAN INFORMASI, BERITA DAN PESAN PESANNYA
  • INFLUENCING, ARTINYA KOMUNIKASI DALAM HAL INI BERFUNGSI UNTUK MEMBERIKAN SARAN SARAN, NASEHAT NASEHAT DARI SESEORANG KEPADA ORANG LAIN.
RUANG LINGKUP KOMUNIKASI
  • PUBLIC COMMUNICATION (KOMUNIKASI MASSA) ADALAH KOMUNIKASI DALAM ARTI LUAS, DIKENAL PESAN KOMUNIKASI ITU DITUJUKAN KEPADA MASYARAKAT LUAS, BAIK YANG DIKENAL MAUPUN YANG TIDAK, CONTOH: TULISAN DALAM SURAT KABAR, MAJALH, BUKU, PIDATO DI TV
  •   BUSINESS COMMUNICATION ADALAH KOMUNIKASI DALAM ARTI SEMPIT, ARTINYA PESAN KOMUNIKASI ITU BIASANYA BERFUNGSI UNTUK INSTRUCTIVE DAN EVALUATIVE, SEPERTI MEMBERIKAN PERINTAH DAN MEMBUAT LAPORAN LAPORAN
TIPE TIPE KOMUNIKASI
  • KOMUNIKASI FORMAL, KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI FORMAL, PESANYA INSTRUCTIVE DAN EVALUATIVE YANG DILAKUKAN MENGIKUTI RANGKAIAN HIRARKI FORMAL ORGANISASI SERTA HUBUNGANYA DENGAN TUGAS TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB. PESAN KOMUNIKASI INI DILAKUKAN SECARA VERTIKAL DARI ATASAN KE BAWAHAN (PERINTAH) ATAU DARI BAWAHAN KE ATASAN (LAPORAN)
  • KOMUNIKASI INFORMAL
  • KOMUNIKASI INFORMAL,KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI INFORMAL, PESAN BERFUNGSI INFORMATIVE JADI TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN TUGAS TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB. KOMUNIKASI BERTUJUAN MEMBERIKAN BERITA ATAU PESAN DAN MENCIPTAKAN KONEKSI. KOMUNIKASI INI EFEKTIF JIKA MENYEBAR DARI MULUT KE MULUT ( TIDAK TERGANTUNG PADA HIRARKI). PESAN KOMUNIKASI BERUPA ISUE, DESAS DESUS, FITNAH DAN BIASANYA BERTENTANGAN DENGAN INDUK ORGANISASINYA
METODE KOMUNIKASI
  •  KOMUNIKASI LANGSUNG, JIKA PESAN ITU DISAMPAIKAN SECARA LANGSUNG OLEH KOMUNIKASI KEPADA KOMUNIKAN, UMPAN BALIKNYA JUGA LANGSUNG
  • KOMUNIKASI TIDAK LANGSUNG, JIKA PESAN ITU DISAMPAIKAN SECARA TIDAK LANGSUNG OLEH KOMUNIKATOR KEPADA KOMUNIKAN, UMPAN BALIKNYA TERTUNDA PULA.
  •  KOMUNIKASI HORIZONTAL, JIKA PESAN ITU DISAMPAIKAN SESEORANG KEPADA ORANG LAIN YANG BERTUJUAN UNTUK MENJALIN HUBUNGAN SAJA
  • KOMUNIKASI SECARA ( ONE WAY TRAFFIC), JIKA KOMUNKASI DISAMPAIKAN BERUPA INDOTRINASI DAN KOMUNIKATOR SAJA YANG BERPERAN AKTIF SEDANG KOMUNIKASI HANYA PASIF SAJA (BIASANYA DITERAPKAN OLEH SEORANG OTORITER)
  • KOMUNIKASI 2 ARAH, ANTARA KOMUNIKATOR DAN KOMUNIKAN BERPERAN AKTIF.
HAMBATAN HAMBATAN
  • SEMANTIS,  HAMBATAN KARENA BAHASA, KATA KATA ATAU KALIMAT YANG DIPERGUNAKAN PENAFSIRANYA BANYAK
  •  TEKNIS, HAMBATAN YANG DISEBABKAN OLEH ALAT ALAT TEKNIS YANG DIPERGUNAKAN UNTUK BERKOMUNIKASI YANG KURANG BAIK
  • BIOLOGIS, HAMBATAN YANG DITIMBULKAN OLEH KURANG BAIKNYA PANCAINDERA KOMUNKATOR / KONUNIKAN
  • PSIKOLOGIS, ADALAH HAMBATAN KEJIWAAN YANG DISEBABKAN PERBEDAAN STATUS DAN KEADAAN.
  • KEMAMPUAN, HAMBATAN YANG DISEBABKAN KOMUNIKAN KURANG MAMPU MENANGKAP  DAN MENAFSIRKAN PESAN KOMUNIKASI, SEHINGGA PERSEPSI SERTA DILAKUKAN SALAH.
Sumber :
Hasibuan, Malayu, 1986, Dasar, Pengertian dan Masalah, PT.Gunung Agung, Jakarta

Rabu, 16 April 2014

CONTROLLING (PENGENDALIAN)

P E N G E R T I A N
Earl P.Strong “ controlling is the process of regulating  the various factors in an enterprise according to the requirement of its plans “
Harold Koontz “ control is the measurement and correction of the performance of subordinates ini order to make sure that enterprise objectives and the plans devised to attain then are accomplished”
G.R Terry “ controlling can be defined as the process of determining what is to accomplished, that is the standard, what is being accomplished, that is the performance, evaluating the performance and if necessary applying corrective measure so that performance takes place according to plans, that is, in conformity with the standard”
T U J U A N
  1. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan ketentuan dari rencana.
  2. Melakukan tindakan perbaikan (corrective) jika terdapat penyimpangan penyimpangan (deviasi)
  3. Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencananya.
ASAS ASAS PENGENDALIAN
Asas asas pengendalian menurut pendapat dari Harold Koontz dan Cyril O’Donnel sebagai berikut:
  1. Asas tercapainya tujuan artinya pengendalian harus ditujukan kea rah tercapainya tujuan yaitu dengan mengadakan perbaikan untuk menghindari pentimpangan penyimpangan dari rencana.
  2.  Asas efiensi pengendalian artinya pengendalian itu efesien, jika dapat menghindari penyimpangan dari rencana, sehingga tidak menimbulkan hal hal lain yang di luar kemampuan.
  3. Asas tanggung jawab pengendalian artinya pengendalian hanya dapat dilaksanakan jika manajer bertanggung jawab terhadap pelaksanaan rencana.
  4. Asas pengendalian terhadap masa depan artinya pengendalian yang efektif harus ditujukan kearah pencegahan penyimpangan penyimpangan yang akan terjadi baik pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang.
  5. Asas pengendalian langsung, artinya teknik control yang paling efektif ialah mengusahakan adanya manager bawahan yang berkualitas baik. Pengendalian itu dilakukan oleh manajer, atas dasar bahwa manusia itu sering berbuat salah. Cara yang paling tepat untuk menjamin adanya pelaksanaan yang sesuai dengan rencana adalah mengusahakan sedapat mungkin para  karyawan memiliki kualitas yang baik.
  6. Asas refleksi rencana artinya pengendalian harus disusun dengan baik sehingga dapat mencerminkan karakter dan susunan rencana.
  7. Asas penyesuaian dengan organisasi, artinya pengendalian harus dilakukan sesuai dengan struktur organisasi. Manager dengan bawahanya merupakan sarana untuk melaksanakan rencana. Dengan demikian pengendalian yang efektif harus disesuaikan dengan besarnya wewenang manager, sehingga mencerminkan struktur organisasi.
  8. Asas pengendalian individual, artinya pengendalian dan teknik pengendalian harus sesuai dengan kebutuhan manajer. Teknik pengendalian harus ditujukan terhadap kebutuhan kebutuhan akan informal setiap manajer.Ruang lingkup informasi yang dibutuhkan itu berbeda satu sama lain tergantung pada tingkat dan tugas manajer.
  9. Asas standart artinya pengendalian yang efektif dan efesien memerlukan standard yang tepat yang akan dipergunakan sebagai tolok ukur pelaksanaan dan tujuan yang akan dicapai.
  10. Asas pengendalian terhadap strategis artinya pengendalian yang efektif dan efesien memerlukan adanya perhatian yang ditujukan terhadap factor factor yang strategis dalam perusahaan.
  11. Asas kekecualian, artinya dalam pengendalian membutuhkan adanya perhatian yang ditujukan terhadap factor factor kekecualian. Kekecualian ini dapat terjadi dalam keadaan tertentu ketika situasi berubah atau tidak sama.
  12. Asas pengendalian fleksibel artinya pengendalian artinya pengendalian harus luwes untuk menghindari kegagalan pelaksanaan rencana.
  13. Asas peninjauan kembali artinya system  pengendalian harus ditinjau berkali kali agar system yang digunakan berguna untuk mencapai tujuan.
  14. Asas tindakan artinya pengendalian dapat dilakukan apabila ada ukuran ukuran untuk mengoreksi penyimpangan penyimpangan rencana, organisasi, staffing dan directing.
JENIS JENIS PENGENDALIAN
  1.   Pengendalian karyawan karyawan, pengendalian karyawan, pengendalian ditujukan kepada hal hal yang ada hubungana dengan kegiatan karyawan. Misalnya apakah karyawan bekerja sesuai dengan rencana, perintah, tata kerja, disiplin, absensi dll
  2. Pengendalian keuangan, pengendalian ini ditujukan kepada hal hal yang menyangkut keuangan, tentang pemasukan dan pengeluaran, biaya biaya perusahaan termasuk pengendalian anggaranya.
  3. Pengendalian produksi, pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas produksi yang dihasilkan, apakah sesuai dengan standard rencananya.
  4. Pengendalian waktu, pengendalian ini ditujukan kepada penggunaan waktu, apakah waktu untuk mengerjakan suatau pekerjaan sesuai atau tidak dengan rencana.
  5. Pengendalian teknis, pengendalian ini ditujukan kepada hal hal yang bersifat fisik, yang berhubungan dengan tindakan dan teknis pelaksanaan.
  6. Pengendalian kebijaksanaan, pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui dan menilai, apakah kebijaksanaan kebijaksanaan organisasi telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah digariskan.
  7. Pengendalian penjualan, pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui, apakah produksi atau jasa yang dihasilkan terjual sesuai dengan yang target yang ditetapkan.
  8. Pengendalian inventaris, pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui, apakah inventaris perusahaan masih ada semuanya atau ada yang hilang.
  9.  Pengendalian pemeliharaan, pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui, apakah semua inventaris perusahaan dan akntor dipelihara dengan baik atau tidak, dan jika ada yang rusak apa kerusakanya, apa masih dapat diperbaiki atau tidak.
PROSES PENGENDALIAN
  1. Menentukan standard standard yang akan dipergunakan dasar pengendalian.
  2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang akan dicapai
  3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standard dan menentukan penyimpangan  yang mungkin terjadi.
  4. Melakukan tindakan perbaikan , jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
CARA CARA PENGENDALIAN
1.       Pengawasan lansung
Adalah pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manajer. Manajer memeriksa yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah dikerjakan dengan benar dan hasilnya hasilnya sesuai dengan yang dikendakinya.
2.       Pengawasan tidak langsung adalah pengawasan jarak jauh, artinya dengan melalui laporan yang diberikan oleh bawahan. Laporan ini dapat berupa lisan atau tulisan tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasil hasil yang telah dicapai.
3.       Pengawasan tidak lansung
Adalah pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standard yang diharapkan. Pengendalian semacam ini dilakukan dengan cara kombinasi langsung dan tidak langsung manajer.
4.       Pengawasan berdasarkan kekecualian adalah pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standard yang diharapkan. Pengendalian semacam inidilakukan dengan cara kombinasi langsung dan tidak langsung oleh manajer.
MACAM MACAM PENGENDALIAN
  1. Internal Control, adalah pengendalian yang dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahanya. Cakupan dari pengendalian ini meliputi hal hal yang cukup luas baik pelaksanaanya tugas, prosedur kerja, kedisplinan keryawan dan lain lain. Audit control adalah pemeriksaan atau penilaian atas masalah masalah yang berkaitan dengan pembukuan perusahaan. Jadi pengawasan atas masalah khusus yaitu tentang kebenaran pembukuan suatu perusahaan.
  2. External Control, adalah pengendalian yang dilakukan oleh pihak luar. Pengendalian ekstrem ini dapat dilakukan secara formal atau informal, misalnya pemeriksaan pembukuan oleh kantor akuntan dan penilaian yang dilakukan oleh masyarakat.
  3. Formal Control, adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh instansi atau pejabat resmi dan dapat dilakukan secara intern maupun ekstrem. Misalnya pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap BUMN dan lain lain. Dewan Komisaris PT bersangkutan.
  4. Informal Control, adalah penilaian yang dilakukan oleh masyarakat atau konsumen, baik langsung maupun tidak langsung. Misalnya melalui media massa cetak atau elektronik dan lain lainya.
Sumber :
Hasibuan, Malayu, 1986, Dasar, Pengertian dan Masalah, PT.Gunung Agung, Jakarta


Selasa, 15 April 2014

PENGAMBILAN KEPUTUSAN



Pengambilan  keputusan merupakan hal yang sangat penting  dalam manangemen  dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manager)  dalam menjalankan roda kepemimpinannya. Pengambilan keputusan (decision making) diproses oleh pengambil keputusan (decision maker) yang hasilnya keputusan (decision). Keputusan keputusan ini akan menimbulkan aktivitas aktivitas, sehingga proses manajemen dapat terlaksana. Keputusan akan menimbulkan aktivitas dan atau mengakiri aktivitas dan seorang pemimpin wajib bertanggung jawab atas sebuah keputusan yang telah ditetapkannya.
Beberapa alasan kenapa sebuah keputusan harus diambil oleh seorang pemimpin, antara lain :
  1. Keputusan merupakan permulaan dari semua kegiatan manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual, kelompok maupun secara institusional. Jadi, barangsiapa yang menghendaki adanya kegiatan (aktivitas) tertentu, ia harus mampu dan berani mengambil keputusan yang berhubungan dengan hal itu setepat tepatnya.
  2. Keputusan ditujukan untuk masa yang akan datang, efek (hasilnya) akan berlangsung atau berguna pada hari hari yang akan datang, sementara hari yang akan datang itu tidak menentu serta penuh dengan beraneka macam resiko.
  3. Keputusan akan menciptakan masalah (aktifitas, tetapi keputusan juga akan menyelesaikan masalah.
PENGERTIAN PENGEMBILAN KEPUTUSAN
G.R TERRY berpendapat yang dimaksud dengan pengambilan keputusan adalah “decision making can be defined as the selection based on some criteria of one behaviour alternative from two or more possible alternative”
Menurut Chester I. Barnard  yang dimaksud dengan pengambilan keputusan adalah ”decision characteristic of organization behaviour as  contracted with individuals behaviour, and the description of the process of decision are relatively more important to understanding of organization behaviour than the care of individual”
Harold Koontz dan Cyril O’’Donnel yang dimaksud dengan pengambilan keputusan adalah “ Decision making the selection from among alternative of a course of action-is at the core of planning. Aplan cannot be said to exist unless a decision-acommitment of resources, direction or reputation has been made.
MACAM MACAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
a.  Keputusan Auto Generated
Keputusan semacam ini diambil dengan cepat dan kurang memperhatikan, mempertimbangkan data, informasi lapangan keputusanya. Keputusan auto generated ini kurang baik, sebab resikonya besar. Tetapi jika seorang decision maker dapat melakukannya dan berhasil baik maka pemimpin tersebut akan cepat maju. Keputusan outo generated ini biasanya diambil dalam keadaan gawat, misalnya sekompi tentara telah dikepung musuh, pimpinannya yang berada dalam lokasi local harus secepatnya mengambil keputusan sebelum terlambat dan hancur.
b.  Keputusan Induced
Keputusan induced diambil berdasarkan scientific management atau manajemen ilmiah, sehingga keputusan ini logis, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resikonya relative kecil, Cuma proses pengambilan keputusan ini lebih lambat.
Pada sadarnya tujuan kedua macam keputusan itu sama, yakni”untuk mencapai hasil yang terbaik dan resiko sekecilnya kecilnya”
BASIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Basis pengambilan keputusan (decision making) yang dilakukan oleh manajer (decision maker) biasanya didasarkan atas :
1.         Keyakinan
Manajer (decision maker) dalam pengambilan keputusan (decision making) nya didasarkan atas keyakinan bahwa “keputusan” inilah yang terbaik setelah diperhitungkan dan dianalisis factor factor internal dan ekternnal serta dampak positif dan negative dari keputusan tersebut. Jadi keyakinanlah yang dijadikan sebagai pengambilan keputusan oleh manajer.
2.         Instuisi (suara hati)
Manager dalam pengambilan keputusan didasarkan atas suara hatinya, bersifat ilham dan perasaan perasaan (good feeling). Sasaran sasaran, pengaruh, referensi referensi dan psikologis individu pengambil keputusan memegang peranan penting, di sini ilmu subjektif sangat vital.
Pengambilan keputusan intuitif ini secara tidak sadar dipengaruhi oleh pengetahuan masa lalu, latihan latihan dan latar belakang, biasanya  ia seorang aktivis, dinamis dan senantiasa bertanya tentang situasi situasi dan ia menemukan pemecahan atas problem problem sulit.
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi biasanya mengandalkan naluri, perasaan pribadi, kemmapuan mental, tetapi setiap situasi dihadapinya dengan sikap realities dan memutuskannya menurut perasaan saja.
Problem dianggap sebagai suatu penyimpangan dari standard tertentu atau sesuatu tingkat dimensi tertentu yang cukup penting untuk dipecahkan dan terhadapnya orang terikat untuk mencari pemecahanya.
3.         Fakta fakta
Pengambilan keputusan didasarkan atas hasil analisis data, informasi dan fakta fakta, didukung oleh kemmapuan imajinasi, pengalaman, perspektif yang tepat dan daya piker untuk mengimplementasikan situasi dan kondisi masa depan.
Dalam hal ini manajer jangan menjadi robot analisis data, informasi dan fakta saja sebab tidak mungkin kita mendapatkan data, informasi dan fakta yang komplet.
Keputusan yang ditetapkan berdasarkan fakta fakta ini relative baik, logis, rasional dan dapat dipertanggung jawabkan serta bias diterapkan pada setiap situasi dan kondisi.
4.         Pengalaman (experience)
Pemanajer dalam pengambilan keputusanya didasarkan kepada pengalamannya dan pengalaman pihak pihak lain.Pengalaman sangat berharga, memberikan petunjuk petunjuk dan memberikan jawaban atas pertanyaan “apa yang harus dilakukan dalam situasi dan kondisi ini ?”
5.         Kekuasaan (authority)
Decision maker dalam pengambilan keputusan (decision making) harus berpedoman atas kekuasaan (authority) yang dimilikinya, supaya keputusan (decision) itu sah dan legal untuk diberlakukan. Hal ini disebabkan outhority merupakan dasar hukum untuk bertindak dan berbuat sesuatu.
TEKNIK TEKNIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN
a.                Operation Research
Yaitu dengan penggunaan metode metode scientific (yang meliputi teknik teknik matematis) dalam analisis dan pemecahan suatu masalah tertentu penerapan teknik ini adalah usaha inventarisasi.
b.                Linear Programming
Yaitu dengan menggunakan rumus rumus matematik yang disebut juga vector analysis.
c.                 Gaming war Games
Yaitu dengan teori yang biasanya digunakan untuk menentukan strategi.
d.                Probability
Yaitu dengan teori kemungkinan yang dapat diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal hal yang tidak normal, mengenai sebuah keputusan yang dipertimbangkan dan diperhitungkan.
e.                Ranking and Statistical Weighting, dengan cara melokalisasi berbagai factor yang akan memperngaruhi keputusan terakhir dan menimbang factor factor yang dapat dibandingkan dan yang tercakup di dalam setiap alternative.
Sumber :
Hasibuan, Malayu, 1986, Dasar, Pengertian dan Masalah, PT.Gunung Agung, Jakarta

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN ETOS KERJA


PENGERTIAN   MOTIVASI:
 Bernard Berelson dan Gray A.Steiner:" motive is an inner state that  energizes, actives or moves and that direct or chancels behaviour toward gools
Harold Koontz "Motivation refers to the drive and effort to satisfy a want to goal"
        Wayne F.Cascio :"   Motivation is a force that result from an indiduals desire to   satisfy     their needs  (e.g hunger, thirst, social approval)"
Stephen P.Robbine:" We will define motivation as the willingness to exert high levels of  toward oraganizational goals, condirional by effeorts to satisfy some individual need"
ASPEK DAN POLA MOTIVASI
    Aspek motivasi dibedakan antara aspek aktif atau dinamis dan aspek pasir atau statis. Dalam aspek aktif atau dinamis, motivasi tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia agar secara produktif  berhasil mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam aspek pasif atau statis, motivasi akan tampak sebagai kebutuhan dan juga sekaligus sebagai perangsang untuk dapat mengarahkan dan mengerakkan potensi sumber daya manusia kea rah tujuan yang diinginkan.
    Kaitanya dengan etos kerja, keinginan dan kegairahan kerja dapat ditingkatkan berdasarkan pertimbangan tentang adanya 2 aspek motivasi yang bersifat statis, yaitu :
  1. Aspek motivasi statis yang tampak sebagai keinginan dan kebutuhan pokok manusia yang menjadi dasar dan harapan yang akan diperolehnya dengan tercapainya tujuan organisasi.
  2. Aspek motivasi statis yang berupa alat perangsang atau intensif yang diharapkan akan dapat memenuhi apa yang terjadi keinginan dan kebutuhan pokok yang diharapkannya.
    Sejalan dengan hal tersebut diatas maka Dr.David Mc Clelland mengemukakan pola motivasi sebagai berikut:
  1. Achieveement motivation, adalah suatu keinginan untuk mengatasi atau mengalahkan suatu tantangan, untuk kemajuan dan pertumbuhan.
  2. Affiliation motivation, adalah dorongan untuk melakukan hubungan hubungan dengan orang lain.
  3. Competence motivation, adalah dorongan untuk berprestasi baik dengan melakukan pekerjaan yang bermutu tinggi.
  4. Power motivation, adalah dorongan untuk dapat mengendalikan suatu keadaan dan adanya kecendurungan mengambil risiko dalam menghancurkan rintangan rintangan yang terjadi. Sifat ini sering dilakukan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang politik. Power motivation ini akibatnya tidak terlalu buruk, jika diikuti oleh achievement, affiliation dan competence motivation yang baik.
MAKSUD DIBERIKAN MOTIVASI KEPADA KARYAWAN

  1. Pimpinan membagi bagikan pekerjaannya kepada para bawahan untuk dikerjakan dengan baik.
  2.  Ada bawahan yang mampu untuk mengerjkanan pekerjaanya tetapi ia malas atau kurang bergairah mengerjakannya.
  3. Untuk memelihara dan atau meningkatkan kegairahan kerja bawahan dalam menyelesaikanya tugas tugasnya.
  4. Untuk memberikan penghargaan dan kepuasaan kerja kepada bawahanya yang berprestasi.

TUJUAN PEMBERIAN MOTIVASI
  1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan
  2.  Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
  3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
  4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan
  5.  Meningkatkan kedisplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan
  6. Mengefektifkan pengadaan karyawan
  7. Menciptakan suasana  dan hubungan kerja yang baik
  8. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan
  9. Meningkatkan tingkat kesejahteraan keryawan
  10. Memeprtinggi rasa tanggung jawab terhadap tugas tugasnya
  11. Meningkatkan efesiensi penggunaan alat alat dan bahan baku
ASAS ASAS MOTIVASI
  1. Asas mengikutsertakan, artinya mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan pendapat, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan.
  2.  Asas komunikasi, artinya menginformasi secara jelas secara tentang tujuan yang dicapai, cara cara mengerjakannya, dan kendala kendala yang dihadapi.
  3. Asas pengakuan, artinya memberikan penghargaan, pujian dan pengakuan yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang tercapainya.
  4. Asas wewenang yang didelegasikan, artinya memberikan kewenangan dan kepercayaan diri pada bawahan, bahwa dengan kemmapuan dan kreativitasnya ia dan saya berharap anda mampu mengerjakannya.
  5. Asas adil dan layak, artinya alat dan jenis motivasi yang diberikan harus berdasarkan atas äsas: keadilan dan kelayakan terhadap semua karyawan, missalnya pemberian hadiah atau hukuman terhadap semua karyawan harus adil dan layak kalau masalahnya sama.
  6. Asas perhatian timbal balik, artinya bawahan yang berhasil mencapai tujuan dengan baik maka pimpinan harus bersedia memberikan alat dan jenis motivasi. Tegasnya kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
ALAT ALAT MOTIVASI
  1. Material isentif, yaitu alat motivasi yang diberikan berupa uang dan atau barang yang mempunyai nilai pasar, jadi memberikan kebutuhan ekonomis, misalnya kendaraan, rumah dan lainya
  2. Nonmaterial insentif, yaitu motivasi yang diberikan berupa barang atau benda yang tidak bernilai, jadi hanya memberikan kepuasaan atau kebanggaan rohani saja, misalnya medali, piagam, bintang jasa dll
  3. Kombinasi material dan non matrial insentif, yaitu alat motivasi yang diberikan berupa material (uang dan barang) dan non material (piagam, medalai) jadi memenuhi kebutuhan ekonomis dan kepuasaan atau kebanggan rohani.
METODE METODE MOTIVASI
  1. Metode langsung (direct motivation) adalah motivasi ( material dan nonmaterial) yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasaanya. Jadi sifatnya khusus seperti memebrikan pujian, penghargaan, bonus., piagam dll
  2. Motivasi tidak langsung ( indirect motivation), adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja/kelancaran tugas, sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaann ya, misalnya kuris empuk, mesin mesin yang baik, ruangan kerja terang dan nyaman, suasana lingkungan pekerjaan yang baik, penempatan karyawan yang tepat. Motivasi tidak langsung ini besar pengaruhnya untuk merangsang semangat bekerja karyawan sehingga produktivitas kerja meningkat.
MODEL MODEL MOTIVASI
  1. Model tradisional, mengemukakan bahwa untuk motivasi bawahanya agar gairah bekerjanya meningkat dengan system intensif.
  2. Model hubungan manusia, mengemukakan bahwa motivasi bawahan supaya gairah bekerjanya meningkat, dilakukan dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat meraka merasa berguna serta penting, dan hasil dari motivasi ini adalah karyawan mendapatkan beberapa kebebasan membuat keputusan dan kreativitas dalam melaksanakan pekerjaanya.
  3. Model sumber daya manusia, karyawan dimotivasi oleh banyak factor, bukan uang atau barang atau keinginan tetapi kebutuhan untuk mencapai pekerjaan yang berarti (prestasi) dan hal ini akan membawa dampak bagi karyawan semakin bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
HARAPAN KARYAWAN.
  1. The desire to live, artinya keinginan untuk hidup. Keinginan ini merupakan keinginan utama setiap utama setiap orang. Manusia bekerja untuk dapat makan dan makan untuk dapat melanjutkan hidupnya.
  2. The desire for possession, artinya keinginan untuk memiliki sesuatu. Keinginan ini merupakan keinginan manusia yang kedua dan salah satu sebab mengapa manusia mau bekerja.
  3. The desire for power, artinya keinginan akan kepuasan. Keinginan ini merupakan keinginan selangkah diatas keinginan untuk memiliki dan mendorong orang mau bekerja.
  4. The desire recognition, artinya keinginan akan pengakuan. Keinginan ini merupakan jenis terakhir dari kebutuhan dan juga mendorong orang untuk bekerja.
Sumber :
Hasibuan, Malayu, 1986, Dasar, Pengertian dan Masalah, PT.Gunung Agung, Jakarta