Jumat, 02 Mei 2014

COMMUNITY


PENGERTIAN  KOMUNITI (COMMUNITY)

FERDINAND TONIES  MENGATAKAN SUATU KOMUNITI TERJADI KARENA ADANYA IKATAN PERASAAN DAN SENTIMEN SEBAGAI DASAR UTAMANYAACHLIS MENGATAKAN KOMUNITI MERUPAKAN PENGANTARA MASYARAKAT DENGAN KELOMPOK KELOMPOK YANG DI DALAMNYA TERJALIN RELASI YANG RELATIF LEBIH INTIM.

KOMUNITI SEBAGAI SUATU SISTEM

KOMUNITI MERUPAKAN PENGANTARA ANTARA MASYARAKAT (MAKRO) DENGAN KELOMPOK KECIL  (SEPERTI KELUARGA, KELOMPOK ) ATAU  ANTARA  SISTEM MIKRO DENGAN SISTEM MAKRO. KELUARGA BAGI SESEORANG MERUPAKAN ARENA TEMPAT MENGEMBANGKAN INTERAKSI PRIMER TERUTAMA SELAMA MASA KANAK KANAK TETAPI PADA MASA DEWASA ARENA INTERKSI UATAMANYA ADALAH KOMUNITI, MISALNYA LEMBAGA LEMBAGA KEAGAMAAN, EKONOMI, PENDIDIKAN , HUKUM  DLL. KOMPONEN KOMPONEN KECIL SEPERTI KELUARGA KELUARGA, KELOMPOK KELOMPOK DAN ORGANISASI JUGA MAMPU MENGINDENTIFIKASIKAN DIRI UNTUK MENEMUKAN TUJUAN TUJUAN BERSAMA YANG SELARAS DENGAN CARA CARA HIDUP KOMUNITI YANG BERSANGKUTAN SEHINGGA DARI KOMPONEN KOMPONEN TERSEBUT DAPAT DITARIK ENERGI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KEBUTUHAN DAN TUJUAN KOMUNITI.

PERBEDAAN KOMUNITI DENGAN ORGANISASIFERDINAND TONIES   (1957) MENGATAKAN SUATU KOMUNITI TERJADI KARENA ADANYA IKATAN PERASAAN DAN SENTIMEN SEBAGAI DASAR UTAMAYA SEDANGKAN ORGANISASI TERJADI TERUTAMA KARENA PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN “RASIONAL” YANG BIASANYA SECARA EXPLISIT DINYATAKAN DALAM BENTUK PERJANJIAN FORMAL YANG TERTULIS YANG BERORIENTASI PADA TUJUAN DAN AGAR TUJUAN DAPAT TERCAPAI MAKA DIBUAT KONTRAK  (TERTULIS) DENGAN TUJUAN AGAR ORGANISASI DAPAT BERLANGSUNG TERUS KEMUDIAN UNTUK PENCAPAIAN GOAL MAKA TUJUAN HARUS DIRUMUSKAN

.UNSUR UNSUR KOMINITI
  1. SUATU SISTEM YANG ANTARA MASYARAKAT (MAKRO) DENGAN SISTEM MIKORO (KELUARGA DAN KELOMPOK)
  1. POPULASI YANG SECARA SADAR BERSATU, MEMILIKI PERASAAN SALING MEMBUTUHKAN DAN SALING DIPERLUKAN ( A SENSE OF BELONGINGNESS)
  1. TERORGANISASI DAN TERIKAT DALAM KEYAKINAN DAN CITA CITA BERSAMA
  1. TERDAPAT DIFERENSIASI FUNGSI FUNGSI
  1.  MENGADAPTASIKAN DIRI TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PERTUKARAN ENERGI6.       MENCIPTAKAN DAN MEMLIHARA ORGANISASI ORGANISASI GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN KEBUTUHAN SUB SUB SISTEMNYA MAUPUN KEBUTUHAN KEBUTUHAN LINGKUNGANYA.
JENIS JENIS KOMUNITI
  1. PLAC COMMUNITY, ATAU DISEBUT JUGA LOCALITY.JENIS KOMUNITI INI TERBENTUK OLEH DASAR HABITATDAN PEMILIKAN KEKAYAAN BERSAMA ATAU OLEH DASAR GEOGRAFIK DAN KERUANGAN (SPACIAL) BERSAMA
  1. NON PLACE COMMUNITY, ATAU DISEBUT JUGA MIND COMMUNITIES, DASAR UTAMA TERBENTUKANYA ADALAH KEGIATAN KEGIATAN KERJASAMA YANG BERORIENTASI GUNA MENCACAPAI TUJUAN TUJUAN BERSAMA, TANPA TERIKAT OLEH TEMPAT
  1. KINSHIP ATAU PERKERABATAN YANG DASAR UTAMANYA TERBENTUKNYA ADALAH HUBUNGAN DARAH. JENIS KOMUNITI AGAKANYA MIRIP DENGAN YANG DISEBUT EXTENDED FAMILY DAN PRIMARY GRAOUP SEBAB ITU BANYAK AHLI YANG MEMBAHASNYA DALAM KAITAN DENGAN PEMBAHASAN MENGENAI KELOMPOKNYA
  1. GEMENSCHAFT COMMUNITY TERBENTUKNYA TERUTAMA DIDASARI OLEH RASA PERSATUAN (IMLICIT BOND) YANG MENYATUKAN SEGENAP ANGGOTA MASYARAKAT SATU DENGAN YANG LAIN. KESATUAN INI MENCAKUP NILAI NILAI SERTA KEYAKINAN DAN KEPERCAYAAN BERSAMA, SALING KEBERGANTUNGAN, SALING MENGHORMATI SERTA KESADARAN AKAN HIRARKI KEDUDUKAN ATAU STATUS. ATURAN ATURAN RELASI ANTARA ANGGOTA SATU SAMA LAIN TIDAKLAH DINYATAKAN SECARA FORMAL MELAINKAN DAN DIDASARKAN PADA TRADISI KEBUDAYAAN SERTA KESAMAAN  EKSPEKTASI.
  1. GESELLSCHAFT COMMUNITY, DIDASARI OLEH IKATAN (BOND) YANG DINYATAKAN ATAU DIATUR SECARA FORMAL DAN EXPLIXIT. ANGGOTA ANGGOTANYA BERHUBUNGAN SATU SAMA LAIN MELALUI HUBUNGAN HUBUNGAN PERANAN YANG TERSUSUN SECARA FORMAL DI DALAM INSTITUSI INSTITUSI SEPERTI ORGANISASI KERJA, PROFESI, ORGANISASI PEMERINTAH, MILITER DLL
FUNGSI KOMUNITI
  •   UPAYA PEMELIHARAAN CARA CARA HIDUP ATAU KEBUDAYAAN
  •  MEMENUHI KEBUTUHAN, KEPENTINGAN SERTA CITA CITA BERSAMA
  •  MENCIPTAKAN KESADARAN ANGOTA ANGGOTANYA AKAN PERSAAN KEKITAAN (WENESS) ATAU KESADARAN SOSIAL SEBAGAI BAGIAN DARI KOMUNITI YANG BERFUNGSI UNTUK MENEMUKAN IDENTITAS DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ORANG ORANG YANG ADA DALAM KOMUNITI TERSEBUT
  •  MEMBERIKAN KESEMPATAN PARA ANGGOTANYA MENGEMBANGKAN DIRI
  • KOMUNITI MENYEDIAKAN CADANGAN ENERGI BAGI LINGKUNGAN MAUPN KOMPONEN KOMPONENNYA BERUPA ORANG ORANG SERTA PRODUK PRODUK YANG DIPERLUKAN OLEH SISTEM TERSEBUT. SUATU KOMUNITI MUNGKIN MENYEDIAKAN LULUSAN LULUSAN SARJANA UNTUK MENJADI PEMIMPIN PEMIMPIN MASYARAKAT, SEMENTARA IA JUGA MENJADI PEMIMPIN PEMIMPIN MASYARAKAT SEMENTARA JUGA MEMBERIKAN DUKUNGAN POLITIK BAGI ORGANISASI ORGANISASI POLITIK SERTA MEMBAYAR PAJAK BAGI NEGARA DAN SEBAGAINYA.
       ASPEK ASPEK KOMUNITI

1.          ASPEK EVOLUSIONER·  KOMUNITI AWALNYA MERUPAKAN TEMPAT ORANG ORANG BERTEMU HANYA UNTUK MEMPERTUKARKAN HASIL HASIL PRODUKSI MEREKA. KEMUDIAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KEBUTUHAN DAN KEPENTINGAN KEPENTINGAN MEREKA YANG LAIN MAKA MEREKA MENDIRIKAN TEMPAT MENGINAP, WARUNG, TEMPAT TEMPAT IBADAH DLL SEHINGGA LAMA KELAMAAN TERDAPAT KELOMPOK YANG MENETAP DI SITU SEHINGGA LAMA KELAMAAN MEMBENTUK PERSAAN KEKITAAN SERTA KEPENTINGAN DAN KEBUTUHAN BERSAMA DI ANTARA PARA ANGGOTANYA.

2.          ASPEK STRUKTURAL·          STRUKTUR VERTIKAL DAN HORISONTALSTRUKTUR VERTIKAL ADALAH POLA POLA HUBUNGAN DARI BERBAGAI UNIT SUB SISTEM SUATU KOMUNITI DENGAN SISTEM SISTEM DI LUARNYA (EXTRA COMMUNITY SYSTEM) UNTUK MEMPERLIHATKAN KENYATAAN BAHWA HUBUNGAN HUBUNGAN SEPERTI ITU SERING MENYANGKUT BERBAGAI TINGKATAN HIRARKI DAN KEKUATAN DARI SISTEM EXTRA COMMUNITY TERSEBUT. SEDANGKAN HUBUNGAN HORISONTAL ADALAH POLA POLA HUBUNGAN DI ANTARA BERBAGAI UNIT SOSIAL DAN SUB SISTEM SATU SAMA LAIN DALAM SATU KOMUNITI.·  

  3.      BOUNDARYBOUNDARY BERFUNGSI SEBAGAI SISTEM SOSIAL DAPAT TERLIHAT PERBEDAANYA SATU SAMA LAIN, SEHINGGA SUATU KOMUNITI HARUS MEMILIKI BATAS BATAS TANAH (LOCATABLE BOUNDARY), DALAM HAL INI TERDAPAT PROSES PERTUKARAN ENERGI ANTARA SUB SUB PERTUKARAN YANG TERJADI ANTARA SISTEM TERSEBUT DENGAN SISTEM SISTEM LUARNYA. NAMUN PADA DASARNYA KOMUNITI PADA DASARNYA SECARA LANGSUNG MENJADI SUBORDINAT DARI PUSAT PUSAT INDUSTRI DAN KOMUNIKASI DALAM HAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPUTUSAN MEREKA DI BIDANG EKONOMI DAN SOSIAL SEBAB SEBENARNYA BATAS BATAS BOUNDARY VERTIKALNYA MEMANG SULIT DITENTUKAN, ARTINYA TIDAK ADA KOMUNITI YANG SAMA SEKALI OTONOM TANPA CAMPUR TANGAN DARI SUPRA SISTEMNYA.

4.ASPEK INSTITUSIONALISASI       KEBUTUHAN UNTUK MEMBEDAKAN FUNGSI FUNGSI KE DALAM SUB SUB SISTEM YANG TERSPESIALISASIKAN MENGAKIBATKAN TERJADINYA EVOLUSI INSTITUSI INSTITUSI KOMUNITI. INSTITUSI INSTITUSI SEPERTI INI BIASANYA TIDAK TERORGANISIR DALAM KOMUNITI TUNGGAL MELAINKAN BERKAITAN DENGAN KOMUNITI KOMUNITI LAINYA. OLEH KARENANYA KOMUNITI  ITU BERADA ANTAR SEKSI SEKSI YAITU ANTARA MASYARAKAT DAN SISTEM MIKRO MAKA KEBERADAAN INSTITUSI SEPERTI POLISI, TENTARA, MASJID, SEKOLAH,KANTOR DLL KEBERADAANYA MERUPAKAN ASPEK KEBUDAYAAN YANG SIFATNYA  MENGIKAT  SEMUA KOMUNITI.       DI DALAM KOMUNITI ITU TERDAPAT BERBAGAI INSTITUSI INSTUSI YANG BERLAINAN DAN KEBERADAANYA MERUPAKAN PERKEMBANGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN PARA ANGGOTA KOMUNITI DAN INSTITUSI  LAIN INI SANGAT DIBUTUHKAN KARENA INSTITUSI INSTITUSI YANG SUDAH ADA TIDAK MENYEDIAKAN KEBUTUHAN ANGGOTA KOMUNITI.

5.   ASPEK BEHAVIORAL
  •   KONTROL SOSIAL
  • COMMUNITY POWER
  • SOSIALISASI
  •  KOMUNIKASI

Kamis, 01 Mei 2014

Ciri-Ciri Kelompok


    Menurut Montona dan Hunt (1996:7) bahwa ciri-ciri kelompok berhubungan dengan hal-hal sebagai berikut
1) memiliki tujuan yang diaplikasikan dalam misi dan visi kelompok;
2) merupakan kesatuan yang nyata yang membedakan dengan kelompok lain;
3) memiliki norma,
4) memiliki struktur (terdapat peran dan status) dan
5) memiliki komunikasi dan interaksi.
     Tujuan dalam hal ini adalah terkait dengan misi dan visi dari kelompok tersebut, dalam misi terkandung semangat-semangat kelompok dan dalam visi terkandung rencana jangka panjang. Kesatuan :Kelompok merupakan perkumpulan yang nyata dan memiliki ciri tersendiri yang membedakan dengan kelompok lain. Norma :Ada atuiran-aturan yang mengikat dan merupakan komitmen bersama dan wajib ditaati oleh setiap anggota kelompok dan pengurusnya. Struktur: Dalam kelompok terdapat peran-peran yang tidak sama dan peran ini sangat terkait dengan status seseorang dalam kelompok tersebut.Komunikasi dan interaksi: ada pertemuan formal dan informal.
     Menurut Sherif Musafir yang dikutip oleh Santoso (2008:7) mengatakan bahwa ciri-ciri kelompok berikut
1) Adanya keinginan yang sama yang mengakibatkan interaksi sosial;
2) Adanya kemampuan (kekuatan) yang berbeda diantara anggota kelompok;
3) Adanya pembagian tugas yang berdasarkan dari peranan dan kedudukan
4) Adanya aturan-aturan yang disepakati bersama
    Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam kelompok terdapat interaksi (hubungan) baik secara formal maupun non formal dan hubungan berlandaskan pada keinginan yang sama, adanya kekuatan yang berbeda-beda yang dimiliki oleh setiap anggota kelompok akan tetapi keinginan yang berbeda ini jika digabungkan akan menjadi kekuatan kelompok mereka yang membedakan dengan kelompok lain. Terdapat pembagian tugas berupa pendelegasian tugas yang kapasitasnya disesuaikan dengan peran dan kedudukan status seseorang di dalam kelompoknya. Terdapat norma-norma tertentu yang merupakan komitmen bersama dan wajib ditaati oleh setiap anggota dan pengurusnya.
    Menurut George Hotmas (2000:8) ciri-ciri kelompok adalah sebagai berikut
1) merupakan kesatuan yang nyata dan membedakan dengan kelompom lain;
2) memiliki struktur;
3) memiliki faktor pengikat;
4) memiliki norma dan
5) adanya interaksi dan komunikasi
   Mengacu pada pendapat diatas yang merupakan bagian dari ciri kelompok adalah sebuah kelompok merupakan suatu kesatuan (perkumpulan) yang nyata dan perkumpulan ini memiliki ciri tersendiri yang membedakan dengan kelompok lainnya, dalam kelompok ini memiliki struktur yang terkait dengan peran setiap anggota kelompok dan status yang membedakan kedudukan setiap anggota kelompok, kelompok ini juga memiliki faktor pengikat berupa keinginan yang yang sama, merasa senasib sepenanggungan, memiliki kepentingan yang akan direflesikan dengan secara bersama-sama mencapai tujuan. Kelompok juga memiliki aturan-aturan tersendiri yang disusun secara bersama-sama dan merupakan komitmen bagi setiapo anggota kelompok dan para pengurusnya. Dan semua kegiatan-kegiatan kelompok ini berlandaskan pada hubungan baik secara formal dan formal secara berkesinambungan yang didukung oleh komunikasi yang teratur dan terus menerus baik secara berkala maupun secara terus menerus.
     Menurut Thonies ( 2001: 7) ciri-ciri asosiasi adalah sebagai berikut1) direncanakan; 2) terorganisir; 3) ada interaksi terus menerus; 3) ada kesadaran kelompok;4) kehadiran yang konstan
      Pendapat diatas memiliki makna bahwa ada juga ciri-ciri asosiasi yang dapat pula diterjemahkan sebagai ciri kelompok yakni direncanakan, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah semua kegiatan-kegiatan yang ada harus direncakan secara kolektif, berkesinambungan dan berjangka panjang, terdapat hubungan yang mengikatkan setiap anggota kelompok secara terus menerus baik dalam bentuk pertemuan formal maupun non formal, adanya kesadaran dari setiap anggota kelompok yang terkait dengan kebelangsungan keberadaan kelompok dalam jangka di masa datang dan setaip anggota aktifhadir dalam pertemuan-pertemuan maupun dalam setiap kegiatan-kegiatan kelompok.
      Berdasarkan beberapa pendapat diatas tentang ciri-ciri kelompok dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Memiliki tujuan kelompok
2. Adanya unsur-unsur pengikat
3. Adanya struktur kelompok yang didalamnya memuat tugas-tugas kelompok
4. Memiliki program kelompok
5. Memiliki aturan-aturan kelompok
6. Pola interaksi
7. Akses Informasi
8. Networking (jaringan kerja)
     Ciri-ciri kelompok diatas yang membedakan kelompok satu dengan kelompok yang lain sebab setiap kelompok memiliki ciri-ciri tersendiri yang tidak dimiliki oleh kelompok lain.

 Sumber : Huraerah, Abu,2005, Dinamika kelompok, Konsep dan Aplikasi, Aditama, Bandung.

Pengertian Kelompok


      Menurut George Hotmas (1993:12) kelompok adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keselurahan yang terorganisir dan berhubungan secara timbal balik.
       Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang dinamakan kelompok adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan bersama, melakukan hubungan baik yang bersifat formal maupun non formal, memiliki perasaan satu jiwa satu rasa dan semua komponen tersebut dikelola secara bersama-sama dan merupakan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.
     Menurut Sherif Musarif (1996:14) yang dimaksud dengan kelompok sosial adalah merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri atas dua kelompok atau individu yang telah mengadakan interaksi sosial dengan intensif, terdapat pembagian tugas, struktur dan norma yang tertentu khas bagi kesatuan sosial tersebut.
      Mengacu pada pendapat tersebut bahwa yang dimaksud kelompok sosial adalah berkumpulnya satu atau dua individu atau kelompok yang merupakan satu kesatuan yang mengadakan pertemuan yang rutin, terdapat pembagian tugas yang berfungsi untuk memudahkan penyelesaian tugas dalam bentuk kerjasama, porsi pembagian tugas berdasarkan posisi dalam kelompok yang terkait dengan peran dan status dalam kelompok tersebut, memiliki aturan-aturan yang telah disepakati bersama dan aturan-aturan ini membedakan dengan kelompok yang lain.
     Menurut pendapat dari Soejono Soekanto (2006:5) bahwa yang dimaksud kelompok adalah suatu himpunan manusia yang memiliki persayaratan berikut ini : 1) Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa dia bagian dari kelompok bersama; 2)Memiliki struktur sosial sehinnga keberlangsungan kelompok tergantung dari kesungguhan para anggotanya dalam melaksanakan perannya; 3) Memiliki norma-norma yang menyatukan hubungan para anggotanya; 4) Memiliki kepentingan bersama; 5) Adanya interaksi dan komunikasi diantara anggota.
      Pendapat tersebut diatas menyiratkan bahwa yang dimaksud dengan kelompok adalah satu perkumpulan yang memiliki tujuan bersama dimana setiap anggotanya memiliki kesadaran atau keinginan menjadi anggota kelompoknya, terdapat atura-aturan yang disepakati bersama dalam bentuk komitmen, keberlangsungan kelompok tergantung pada setiap anggota dalam melaksanakan peran dan status yang dimilikinya dalam kelompok, adanya komunikasi dan hubungan secara kontinyu dan berkesinambungan.
    Kelompok dapat juga diidentikkan sebagai sebuah organisasi sebab dalam kelompok terdiri dari beberapa orang yang memiliki solidaritas dan tujuan yang sama. Senada dengan hal ini Suharto (1997:335) berpendapat tentang organisasi lokal sbb:“organisasi lokal adalah lembaga kelompok atau organisasi yang ada dan terlibat dengan pembangunan di tingkat lokal (setempat) misalnya di desa/kelurahan atau unit unit kecil seperti kampung atau RW yang dibentuk secara sukarela dan mewakili kepentingan para anggotanya dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya baik dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan”
    Pendapat tersebut diatas dapat diartikan bahwa lembaga kelompok yang dimaksud dapat berupa kelompok formal maupun informal (lokal) tergantung dari kebutuhan masyarakat setempat dan dengan bergabung dengan kelompok maka setiap anggota dapat menyampaikan aspirasi dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidupnya seperti kebutuhan sosial ( terlibat dalam setiap kegiatan-kegiatan organisasi yang ada di lingkungan mereka, mengekspresikan diri, berani mengungkapkan pendapat, mendaparkan informasi dan memberi saran), ekonomi (meningkatkan pendapatkan keluarga dan pelatihan ketrampilan), kesehatan (pelayanan kesehatan secara berkala dan rutin) dan sangat mungkin juga mampu mengakses kebutuhan pendidikan

Sumber : Huraerah, Abu,2005, Dinamika kelompok, Konsep dan Aplikasi, Aditama, Bandung.