Minggu, 29 September 2013

Peran Pekerja Sosial dalam Pengembangan Sosial Masyarakat menurut Zatrow dan Siporin

Zastrow (1999 :14-15) menyampaikan beberapa peran pekerja sosial secara umum. Berkaitan dengan praktek pekerjaan sosial dalam pengembangan sosial masyarakat, maka beberapa peran tersebut yang sesuai antara lain :

  1. Pemungkin (enabler). Sebagai pemungkin, pekerja sosial membantu sasaran dalam menyampaikan kebutuhannya, menilai dan mengenali masalahnya, menggali strategi untuk penyelesaian masalah, memilih dan mengaplikasikan strategi yang sesuai, dan mengembangkan kapasitas yang dimilikinya yang sesuai dengan  permasalahannya secara efektif.
  2. Perantara (broker). Sebagai perantara, pekerja sosial membantu sasaran dalam menghubungkan dengan sumber-sumber pelayanan yang tersedia, yang sesuai dengan kebutuhan sasaran.
  3. Tenaga ahli (expert). Sebagai tenaga ahli, pekerja sosial memberikan bantuan tehnis yang berupa saran atau nasehat tentang cara pemecahan masalah yang  dihadapi.
  4. Perencana sosial (social planner). Sebagai perencana sosial, pekerja sosial melakukan upaya-upaya penyusunan rencana untuk memenuhi kebutuhandan mengatasi masalah.
  5. Pembela (advocate). Sebagai pembela, pekerja sosial bertindak selaku wakil sasaran yang membela kepentingan sasaran.
  6. Aktivis (activist). Sebagai aktivis, pekerja sosial merupakan penggerak bagi masyarakat untuk melakukan suatu kegiatan.
Profesi Pekerjaan sosial merupakan salah satu dari profesi pertolongan manusia. Di dalam proses pertolongannya, dikukan dengan pentahapan sebagai berikut:

  1. Proses pertolongan pekerjaan sosial dibagi dalam beberapa tahap. Menurut Max Siporin , tahapan pertolongan ada 5 tahap :Engagement, Intake, Contract, Assesment, Planning, Intervention dan Evaluation and termination
      2.  Pentahapan proses pertolongan pekerjaan sosial pada dasarnya tidak bersifat kaku, tetapi                             fleksibel/luwes, artinya bahwa pekerja sosial dalam memberikan pertolongan kepada klien tidak selalu          dimulai dari tahap awal ( Engagement ), namun dalam kondisi tertentu bisa dari tahap lainnya, dan                   kemudian kembalike tahap sebelumnya.
     3.    Permaslahan manusia sangat beraneka macam, corak dan intensitasnya, sehingga batas waktu                       penyelesaian / pemecahan masalah untuk setiap klien sangat bervariasi. Pekerja sosial dalam                         memberikan pertolongan kepada klien selalu dibatasi waktu, artinya tidak ada pertolongan pekerjaan            sosial yang seumur hidup.

1 komentar: