a.
Pengertian Kelompok
Kelompok dalam pengertian di sini
adalah kelompok Bhakti Ibu yang memiliki masalah kurangnya modal usaha di
kalangan para pedagang informal dan sehubungan dengan pengertian tentang
kelompok maka dapat dikaitkan dengan pendapat dari beberapa ahli diantaranya
adalah :
Pendapat dari Sopiah (2008:25) yang mengatakan
bahwa “kelompok sebagai individu atau lebih yang berinteraksi dengan saling
bergantung yang saling bergabung untuk mencapai sasaran sasaran tertentu”
Pengertian diatas dapat diartikan bahwa
berkumpulnya dua orang atau lebih di suatu tempat
yang mengadakan hubungan timbal balik disebut dengan kelompok, hubungan timbal
balik dapat berupa kerjasama saling menguntungkan, saling memberi dan menerima,
saling mengungkapkan pendapat, saling menghargai perbedaan-perbedaan yang ada,
saling menghormati satu sama lain, saling memiliki kesamaan misi/tujuan dalam
proses pencapaian tujuan.
Kurt
Lewin yang dikutip olehSlamet Santoso (1992:4) pengertian kelompok adalah : “Tingkah laku
individu sangat dipengaruhi oleh kelompok yang menjadi anggotanya”
Kelompok akan dapat memperngaruhi tingkah laku individu anggota kelompok yang mengarahkan invidu kepada keinginan memiliki
kekuasan atau dapat membawa pengaruh lebih dari orang lain, tujuan pribadi baik
yang positip maupun yang negatif dan status yang dianggap sebagai hal yang
bersifat perstise dianggap dapat menaikkan gengsi seseorang, masing–masing dari
individu berbeda merespon hal ini, kelompok yang demikian akan mencerminkan
ciri khas sendiri yang tidak sama dengan kelompok lain.
Kelompok dapat juga diidentikkan
sebagai sebuah organisasi sebab dalam kelompok terdiri dari beberapa orang yang
memiliki solidaritas dan tujuan yang sama. Kelompok yang dimaksud dapat berupa
kelompok formal maupun informal (lokal) tergantung dari kebutuhan masyarakat
setempat dan dengan bergabung dengan kelompok maka setiap anggota dapat
menyampaikan aspirasi dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidupnya seperti
kebutuhan sosial, ekonomi, kesehatan dan sangat mungkin juga kebutuhan
pendidikan.
Senada dengan hal ini Suharto (1997:335) berpendapat tentang
organisasi lokal sbb:
“ organisasi lokal adalah lembaga
kelompok atau organisasi yang ada dan terlibat dengan pembangunan di tingkat
lokal (setempat) misalnya di desa/kelurahan atau unit unit kecil seperti
kampung atau RW yang dibentuk secara sukarela dan mewakili kepentingan para
anggotanya dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya baik dalam bidang sosial,
ekonomi, pendidikan dan kesehatan”
b.
Tugas dan Fungsi Kelompok
Pendapat dari Prima Suci (2009) tentang
fungsi kelompok sbb:
“fungsi kelompok antara lain adalah: 1) Membentuk kerjasama saling
menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup karena, bagaimanapun manusia
tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain; 2) Memudahkan segala
pekerjaan, karena banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan
orang lain; 3) Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan
mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat,
efektif dan efesian karena pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian
kelompoknya masing-masing/sesuai keahlian; 4) Menciptakan iklim demokratis
dalam kehidupan masyarakat, karena setiap individu bisa memberikan masukan dan
berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat.”
Pendapat dari Iwan Purnawan ( 2010) tentang tugas dan
fungsi kelompok sosial sbb: “tugas dan fungsi kelompok sosial adalah : 1)
membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup; 2)
memudahkan pekerjaan; 3) mengatasi pemecahan masalah dan mengurangi beban
pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai secara efektif dan efesien; 4)
Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat”
Pendapat dari Charles H.Colley yang
dikutip oleh Slamet Santoso (2004) tentang fungsi kelompok sebagai
berikut:
”kelompok terbagi dalam kelompok primer (bersifat personal, mendalam dan
intensif tidak memperhitungkan keuntungan masalah finansial misalnya keluarga,
RT dll) dan sekunder (kelompok yang terbentuk karena adanya kesadaran dalam
diri individu bahwa untuk mencapai tujuan harus dikerjakan bersama orang lain)
masing-masing memiliki fungsi sbb: kelompok primer kelompok
memiliki fungsi1) membentuk frame of personality, 2)mengembangkan kecakapan
sosial,3) melaksanakan kehidupan emosional spitual,4) membentuk nilai-nilai
dasar humanpilantropis dan kelompok sekunder memiliki fungsi
sebagai alat mencapai tujuan bersama, aktualisasi ide/gagasan. Implementasi
aktualisasi diri, hasrat sosial, koperasi, kompetisi dll.”
Kelompok dapat pula diartikan sebagai
organisasi lokal sebab kelompok terbentuk dari lebih satu orang yang membentuk
organisasi baik formal maupun non formal (lokal) yang masing-masing memiliki
fungsi dan kegiatan-kegiatan organisasi dan terkait dengan hal ini Soemardhi (1996:39) berpendapat tentang
fungsi dan kegiatan organisasi sbb:
“fungsi organisasi sosial adalah membantu pemerintah atau berpartisipasi
dalam melaksanakan pembangunan nasional dalam bidang kesejahteraan social yang
memiliki kegiatan-kegiatan:
1.
menggali dan menghimpun sumber potensi lingkungan dan sumber dana
masyarakat untuk menanggulangi dan mengatasi atau memecahkan
permasalahan-permasalahn sosial di masyarakat;
2.
sebagai penggerak masyarakat (sebagai dinamisator masyarakat) dalam
melaksanakan pembangunan dalam bidang kesejahteraan sosial sehingga mampu
mendorong dan menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab sosial masyarakat serta
mampu mendorong rasa kesetiakawanan sosial dan kepedulian sosial dengan
kemampuan masyarakat sendiri;
3.
Sebagai wadah penyalur aspirasi dan kegiatan-kegiatan masyarakat dalam
melaksanakan usaha kesejahteraan sosial dan dalam melaksanakan partisipasi
dalam hal ini masyarakat mempunyai pandangan, harapan dan keinginan-keinginan
untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan berkeinginan untuk kemgatasi
masalahnya dan memecahkan masalahnya;
4.
Mempersatukan dan menghimpun segala potensi yang ada di dalam masyarakat
untuk modal/dana untuk mewujudkan aspirasi, keinginan-keinginan atau memenuhi
kebutuhan-kebutuhan masyarakat;
5.
Fungsi motivasi atau member dorongan/bimbingan dan pemberian penyuluhan
serta binaan sosial kepada masyarakat agar masyarakat dapat menerima perubahan,
meningkatkan partisipasi menggali sumber dana dan fasilitas serta
kesetiakawanan
Robbins (1986:11) mengemukakan
bahwa pada dasarnya fungsi-fungsi kelompok atau organisasi dapat dikelompokkan
menjadi 2, yaitu: fungsi kelompok organisasi formal dan kebutuhan
pribadi dan dapat dijelaskan sbb:
“Fungsi organisasi formal adalah
aspek-aspek kegiatan kelompok yang berkaitan dengan tugas pokok organisasi.
Fungsi pemenuhan kebutuhan individul berdasarkan pemenuhan kebutuhan per
individual memiliki aneka raga kebutuhan dan diharapkan kelompok dapat memenuhi
kebutuhan tersebut Fungsi organisasi adalah : 1) kelompok dapat digunakan untuk
mengerjakan tugas-tugas yang kompleks, 2) sarana mencetuskan ide-ide baru, 3)
penghubung penting atau koordinator dari beberapa kegiatan, 4) cara untuk
pemecahan berbagai masalah yang memerlukan pengolahan informasi yang pelik, 5)
memudahkan pelaksanaan keputusan yang rumit, dan 6) wahana sosialisasi atau
pelatihan satu sama lain.Sedangkan fungsi pemenuhan
kebutuhan individul antara lain :1) kelompok
sebagai wahana pemenuhan kebutuhan persahabatan, dukungan dan kasih sayang, 2)
sarana untuk mengembangkan, meningkatkan, menegaskan rasa identitas dan
memelihara harga diri, 3) sarana untuk menguji kenyataan sosial, melalui
diskusi dengan orang lain, mengembangkan perspektif dan konsesus bersama, 4)
kelompok dapat menghilangkan rasa kurang aman, cemas, dan tidak berdaya, 5)
bagi para anggotanya kelompok merupakan mekanisme pemecahan masalah dan
penyelesaian tugas.
c.
Proses Terbentuknya Kelompok
Mengacu pada pendapat Danim (2004:146-147) tentang proses
pembentukan kelompok sbb:
“ proses pembentukan
kelompok memiliki seperangkat nilai penting dalam proses pendidikan secara
keseluruhan. Nilai-nilai yang terkandung di dalam proses kelompok anatara lain:
·
Membangun moral kelompok yang tergabung dalam satu wadah kerjasama.
·
Proses kelompok dapat menciptakan kepuasan dan dengan demikian akan
meningkatkan moral atau menggairahkan kerja individu di dalam kelompok.
Kegairahan kerja yang dimaksudkan adalah kelompok merasa sadar bahwa karena
interaksi antar mereka mampu menciptakan prakarsa prakarsa kritis. Di dalam
diri individu ada dorongan bekerja dan hal itu antara lain muncul karena rasa
penghargaan kelompok
·
Membangun sifat-sifat kepemimpinan
Kepemimpinan selalu merupakan interaksi antara manusia dan akrenya
proses kelompok dapat menciptakan sifat sifat kepemimpinan yang diinginkan.
Sifat sifat kepemimpinan ini muncul antara lain sebagai akibat adanya proses
interaksi antar individu, rasa kebersamaan dan saling memperngaruhi, proses
pengalihan tugas, peniruan peniruan, pembinaan mental dll
·
Pencapaian nilai-nilai kepemimpinan
Kelompok kerja atau individu di dalam organisasi laksana satu
kesebelasan sepakbola, satu sama lain mempunyai peran berbeda. Perbedaab itu
membentuk kesebelasan yang kuat dan dapat meraih medali dalam satu
pertandingan. Demikian juga manusia dalam organisasi, pencapaian tujuan
organisasi secara tepat, cepat dan bermutu bergantung kepada proses kerja
kelompok, karena satu sama lain akan membantu atau bekerjasama. Dari kerjasama
itulah tujuan organisasi akan tercapai.
·
Delegasi tugas dalam proses pembuatan keputusan
Tanggung jawab organisasi bukan semata-mata ada ditangan manajemen saja
melainkan juga terletak pada semua anggota.Pada umumnya manajer atau pimpinan
terlalu sibuk dengan tugas-tugasnya, baik yang bersifat rutin maupun organic.
Dengan proses ini pulalah proses pembuatan keputusan, kebijakan-kebijakan atau
tindakan-tindakan dapat dilakukan melalui proses delegasi tugas-tugas
Menurut Tickman yang dikutip oleh
Indrajaya (2002:94) tentang pembentukan kelompok adalah sbb :
“seseorang memasuki kelompok disebabkan adanya dorongan untuk melakukan
penilaian terhadap dirinya dan pembentukan kelompok sbb:
1.
Tahap pembentukan kelompok (forming), tahap seseorang melakukan beberapa
pengujian terhadap anggota lainnya tentang hubungan perseorangan yang dikendaki
kelompok. Bersamaan dengan tindakan pengujian dan percobaan tersebut para
anggotanya mulai menciptakan pola pola hubungan dengan pimpinan, rekan sekerja,
aturan permainan dan norma norma kelompok.
2.
Tahap pancaroba (storing), dimulainya konflik dalam kelompok, tahap
dimana kelompok mulai menampilkan pribadinya masing-masing. Anggota yang lain
mulai ekslosif terhadap anggota lain bahkan terhadap pimpinan kelompok.
3.
Tahap pembentukan norma (norming), makin terbukanya anggota kelompok masing
masing menjadi lebih mengenal dengan keadaan sesungguhnya dan anggota yang lain
dan disini muncul perasaan dan pengembangan kelompok.
4.
Tahap berprestasi (performing), hubungan orang perseorangan berperan
sebagai alat melaksanakan pekerjaan, peranan seseorang semakin luwes dan
menonjol, makin fungsional karena setiap anggota mulai berkeinginan untuk
membantu yang lain dan masing masing ingin melaksanakan dengan sebaik baiknya.
d.
Alasan Berkelompok
Menurut Wahyono (2010:142) ada beberapa
alasan manusia berkumpul adalah sbb:
1.
Alasan keamanan, dengan bergabung dengan kelompok seseorang dapat
mengurangi ketidakamanan dalam kesendirian. Banyak orang merasa lebih kuat dan
tidak ragu ragu manakala berada dalam kelompok.
2.
Alasan status, dengan bergabung dalam kelompok, seseorang merasa lebih
dipandang dan lebih terhormat disbanding sendirian.
3.
Harga diri, karena merasa merasa terhormat dalam kelompok maka seseorang
merasa memiliki harga diri.
4.
Kebutuhan bersosialisasi (afiliasi), banyak kebutuhan social bias
didapatkan saat seseorang berkelompok. Suasana bersahabat saat kesusahan,
kesakitan, dan saat dilanda bencana seseorang akan lebih mudah mendapatkan
pertolongan dari orang atau pihak saat seseorang berkelompok.
5.
Membangun kekuatan, banyak hal tidak dicapai secara individual karena
dengan berkelompok akan memudahkan membangun kekuatan untuk meraih sesuatu yang
besar.
6.
Mencapai tujuan, karena berkelompok memunculkan kekuatan maka tentu saja
akan memudahkan pencapaian tujuan.
e.
Dinamika Kelompok
Menurut Slamet Santoso (2004:7) bahwa
yang dimaksud dengan dinamika kelompok adalah sbb:
“berbagai pihak menyadari pentingnya mempelajari dinamika kelompok karena
beberapa alasan : 1) individu tidak mungkin hidup sendiri di dalam masyarakat;
2) individu tidak dapat berkarya sendiri dalam memenuhi kebutuhannya; 3) dalam
masyarakat yang besar perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat
terlaksana dengan baik. Hal ini dapat terlaksana apabila dikerjakan dalam
kelompok keci; 4) masyarakat yang demokratis dapat berjalan baik apabila
lembaga social dapat bekerja dengan efektif; 5) semakin banyak diakui manfaat
dan penyelidikan yang ditujukan kepada kelompok-kelompok”
f.
Kepemimpinan Kelompok
Menurut pendapat dari Max Weber
(2004:46) mengatakan bahwa
“ ada tiga tipe kepemmipinan yakni 1)
kepemimpinan karismatik, suatu bentuk kepempimpinan yang diangkat berdasarkan
kepercayaan yang dating dari lingkunganya; 2) kepemimpinan tradisional, suatu
bentuk kepemimpinan yang pimpinannya diangkat atas dasar tradisi yang berlaku
pada masyarakat; 3) kepemimpinan yang rasional, suatu bentuk kepemimpinan yang
diangkat atas dasar pertimbangan pemikiran tertentu dan penunjukan langsung”
g.
Motivasi Kelompok dan Produkrivitas
Denim Sudarwan (2004:141) mengatakan
bahwa : “Upaya merangsang efektivitas kelompok akan dapat dicapai jika setiap
anggota mengerjakan tugas kelompok secara bersama sama dan perilaku pimpinan
mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kelompok. Pada intinya aksentuasi
dari motivasi yang ditimbulkan oleh hubungan sinergis di antara sesame
mereka.Tugas pemimpin adalah menggerakkan anggota supaya menerima tujuan
kelompok sebagai tujuan bersama. “
h.
Motivasi Kelompok dan Partisipasi
Persahabatan dalam kelompok sangat
potensial menimbulkan kebahagian anggota elompok itu meski kebahagian sangat
mungkin tidak secara tidak langsung berkorelasi dengan produktivitas dalam
kaitan ini menurut Kelly dan Thibaut (2004:142) mengatakan ada dua kemungkinan
yang akan muncul yakni sbb:
“ Pertama: perubahan yang terbuka akan
mengurangi rasa terpaksa dalam partisipasi, mempertinggi intensitas hubungan
dan dengandemikian akan mempertinggi efektivitas kelompok, Ke dua: hubungan
perubahan yang terbuka dapat juga menghambat tugas kelompok, mengurangi
keketatan rahasia dan akibatnya produktivitas kelompok dapat menurun karena itu
baik buruknya persahabatan ditentukan oleh kwalitas pemimpinannya dan jenis
tujuan yang telah disepakati bersama”
i.
Macam Macam Kelompok
Menurut Charles.H.Cooley membagi kelompok menjadi :
1.
Kelompok primer artinya suatu kelompok yang anggota anggotanya mempunyai
hubungan/interaksi yang lebih itensif dan lebih erat antar anggotanya
2.
Kelompok sekunder artinya suatu kelompok yang anggotanya saling
mengadakan hubungan yang tidak langsung, berjauhan, formal dan kurang bersifat
kekeluargaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar