Jumat, 08 November 2013

Tinjuan Tentang Kelompok

  Tinjuan Tentang Kelompok
a.             Pengertian Kelompok
Kelompok dalam pengertian di sini adalah kelompok Bhakti Ibu     yang memiliki masalah kurangnya modal usaha di kalangan para pedagang informal dan sehubungan dengan pengertian tentang kelompok maka dapat dikaitkan dengan pendapat dari beberapa ahli diantaranya adalah :

Pendapat dari Sopiah (2008:25) yang mengatakan bahwa “kelompok sebagai individu atau lebih yang berinteraksi dengan saling bergantung yang saling bergabung untuk mencapai sasaran sasaran tertentu”

Pengertian diatas dapat diartikan bahwa berkumpulnya dua orang atau lebih di suatu tempat yang mengadakan hubungan timbal balik disebut dengan kelompok, hubungan timbal balik dapat berupa kerjasama saling menguntungkan, saling memberi dan menerima, saling mengungkapkan pendapat, saling menghargai perbedaan-perbedaan yang ada, saling menghormati satu sama lain, saling memiliki kesamaan misi/tujuan dalam proses pencapaian tujuan.

Kurt Lewin yang dikutip oleh  Slamet Santoso (1992:4) pengertian kelompok adalah : “Tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh kelompok yang menjadi anggotanya”
 Kelompok akan dapat memperngaruhi tingkah laku individu anggota kelompok yang mengarahkan invidu kepada keinginan memiliki kekuasan atau dapat membawa pengaruh lebih dari orang lain, tujuan pribadi  baik yang positip maupun yang negatif dan status yang dianggap sebagai hal yang  bersifat perstise dianggap dapat menaikkan gengsi seseorang, masing–masing dari individu berbeda merespon hal ini, kelompok yang demikian akan mencerminkan ciri khas sendiri yang tidak sama dengan kelompok lain.

Kelompok dapat juga diidentikkan sebagai sebuah organisasi sebab dalam kelompok terdiri dari beberapa orang yang memiliki solidaritas dan tujuan yang sama. Kelompok yang dimaksud dapat berupa kelompok formal maupun informal (lokal) tergantung dari kebutuhan masyarakat setempat dan dengan bergabung dengan kelompok maka setiap anggota dapat menyampaikan aspirasi dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidupnya seperti kebutuhan sosial, ekonomi, kesehatan dan sangat mungkin juga kebutuhan pendidikan.

Senada dengan hal ini Suharto (1997:335) berpendapat tentang organisasi lokal sbb:
“ organisasi lokal adalah lembaga kelompok atau organisasi yang ada dan terlibat dengan pembangunan di tingkat lokal (setempat) misalnya di desa/kelurahan atau unit unit kecil seperti kampung atau RW yang dibentuk secara sukarela dan mewakili kepentingan para anggotanya dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya baik dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan”

Pendapat tersebut dapat dijelaskan  sebagai berikut kelompok dapat juga diidentikkan sebagai sebuah organisasi sebab dalam kelompok terdiri dari beberapa orang yang memiliki solidaritas dan tujuan yang sama. Kelompok yang dimaksud dapat berupa kelompok formal maupun informal (lokal) tergantung dari kebutuhan masyarakat setempat dan dengan bergabung dengan kelompok maka setiap anggota dapat menyampaikan aspirasi dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidupnya seperti kebutuhan sosial, ekonomi, kesehatan dan sangat mungkin juga kebutuhan pendidikan.

b.             Tugas dan Fungsi Kelompok
Kelompok dapat pula diartikan sebagai organisasi lokal sebab kelompok terbentuk dari lebih satu orang yang membentuk organisasi baik formal maupun non formal (lokal) yang masing-masing memiliki fungsi dan kegiatan-kegiatan organisasi dan terkait dengan hal ini   Soemardhi (1996:39) berpendapat tentang fungsi dan kegiatan organisasi sbb:
“fungsi organisasi sosial adalah membantu pemerintah atau  berpartisipasi dalam melaksanakan pembangunan nasional dalam bidang kesejahteraan social yang memiliki kegiatan-kegiatan:

  1.  menggali dan menghimpun sumber potensi lingkungan dan sumber dana masyarakat untuk menanggulangi dan mengatasi atau memecahkan permasalahan-permasalahn sosial di masyarakat;
  2. sebagai penggerak masyarakat (sebagai dinamisator masyarakat) dalam melaksanakan pembangunan dalam bidang kesejahteraan sosial sehingga mampu mendorong dan menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab sosial masyarakat serta mampu mendorong rasa kesetiakawanan sosial dan kepedulian sosial dengan kemampuan masyarakat sendiri;
  3. Sebagai wadah penyalur aspirasi dan kegiatan-kegiatan masyarakat dalam melaksanakan usaha kesejahteraan sosial dan dalam melaksanakan partisipasi dalam hal ini masyarakat mempunyai pandangan, harapan dan keinginan-keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan berkeinginan untuk kemgatasi masalahnya dan memecahkan masalahnya;
  4. Mempersatukan dan menghimpun segala potensi yang ada di dalam masyarakat untuk modal/dana untuk mewujudkan aspirasi, keinginan-keinginan atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat;
  5.  Fungsi motivasi atau member dorongan/bimbingan dan pemberian penyuluhan serta binaan sosial kepada masyarakat agar masyarakat dapat menerima perubahan, meningkatkan partisipasi menggali sumber dana dan fasilitas serta kesetiakawanan
Pendapat diatas dapat dijabarkan sebagai berikut, bahawa yang dimaksud dengan m enggali dan menghimpun sumber potensi lingkungan dan sumber dana masyarakat ditujukan untuk menanggulangi dan mengatasi atau memecahkan permasalahan-permasalahn sosial di masyarakat

Sedangkan sebagai penggerak masyarakat (sebagai dinamisator masyarakat) yang dimaksukan adalah kelompok dalam melaksanakan tugasnya dapat dipergunakan sebagai proses pembangunan dalam bidang kesejahteraan sosial sehingga mampu mendorong dan menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab sosial masyarakat serta mampu mendorong rasa kesetiakawanan sosial dan kepedulian sosial dengan kemampuan masyarakat sendiri;

Sebagai wadah penyalur aspirasi dan kegiatan-kegiatan masyarakat dalam melaksanakan usaha kesejahteraan sosial dan dalam melaksanakan partisipasi dalam hal ini yang dimaksudkan adalah masyarakat mempunyai pandangan, harapan dan keinginan-keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan berkeinginan untuk kemgatasi masalahnya dan memecahkan masalahnya;

Sedangkan yang dimaksudkan dengan mempersatukan dan menghimpun segala potensi yang ada di dalam masyarakat untuk modal/dana untuk mewujudkan aspirasi, keinginan-keinginan atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat;

Fungsi motivasi atau member dorongan/bimbingan dan pemberian penyuluhan serta binaan sosial kepada masyarakat ditujukan agar masyarakat dapat menerima perubahan, meningkatkan partisipasi menggali sumber dana dan fasilitas serta kesetiakawanan
c.              Dinamika Kelompok
Menurut Slamet Santoso (2004:7) bahwa yang dimaksud dengan dinamika kelompok adalah sbb:
“berbagai pihak menyadari pentingnya mempelajari dinamika kelompok karena beberapa alasan : 1) individu tidak mungkin hidup sendiri di dalam masyarakat; 2) individu tidak dapat berkarya sendiri dalam memenuhi kebutuhannya; 3) dalam masyarakat yang besar perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik. Hal ini dapat terlaksana apabila dikerjakan dalam kelompok keci; 4) masyarakat yang demokratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan efektif; 5) semakin banyak diakui manfaat dan penyelidikan yang ditujukan kepada kelompok-kelompok”

Pendapat diatas dapat disimpulkan sebagai berikut bahwa sejalan dengan waktu dan kebutuhan para anggotanya maka sebuah kelompok akan mengalami situasi yang yang berbeda yakni situasi dinamis dimana setiap anggotanya mulai menyadari tentang kesadaran akan pentingnya hidup secara berkelompok dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan individunya dan pengembangan kreasi dan karyanya, selain itu dalam hidup banyak tugas-tugas kehidupan yang tidak dapat dilakukan sendiri sehingga membutuhkan bantuan orang lain (pembagian tugas) dan dalam melakukan hal tersbut perlu sebuah wadah yang dapat dipergunakan untuk terjadi distribusi yang merata baik dalam pelaksaan tugas, pembagian tugas, menjalan peran dan fungsi secara adil (demokratis) dan wadah atau sebuah organisasi secara nyata telah diakui memberikan manfaat yang luas bagi seluruh anggota  kelompok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar