Senin, 19 Maret 2012

TINJAUAN TENTANG KELOMPOK


a. Pengertian Kelompok 
      Menurut George Hotmas (1993:12) kelompok adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keselurahan yang terorganisir dan berhubungan secara timbal balik.

       Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang dinamakan kelompok adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan bersama, melakukan hubungan baik yang bersifat formal maupun non formal, memiliki perasaan satu jiwa satu rasa dan semua komponen tersebut dikelola secara bersama-sama dan merupakan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

     Menurut Sherif Musarif (1996:14) yang dimaksud dengan kelompok sosial adalah merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri atas dua kelompok atau individu yang telah mengadakan interaksi sosial dengan intensif, terdapat pembagian tugas, struktur dan norma yang tertentu khas bagi kesatuan sosial tersebut.
      Mengacu pada pendapat tersebut bahwa yang dimaksud kelompok sosial adalah berkumpulnya satu atau dua individu atau kelompok yang merupakan satu kesatuan yang mengadakan pertemuan yang rutin, terdapat pembagian tugas yang berfungsi untuk memudahkan penyelesaian tugas dalam bentuk kerjasama, porsi pembagian tugas berdasarkan posisi dalam kelompok yang terkait dengan peran dan status dalam kelompok tersebut, memiliki aturan-aturan yang telah disepakati bersama dan aturan-aturan ini membedakan dengan kelompok yang lain.

     Menurut pendapat dari Soejono Soekanto (2006:5) bahwa yang dimaksud kelompok adalah suatu himpunan manusia yang memiliki persayaratan berikut ini : 1) Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa dia bagian dari kelompok bersama; 2)Memiliki struktur sosial sehinnga keberlangsungan kelompok tergantung dari kesungguhan para anggotanya dalam melaksanakan perannya; 3) Memiliki norma-norma yang menyatukan hubungan para anggotanya; 4) Memiliki kepentingan bersama; 5) Adanya interaksi dan komunikasi diantara anggota.

      Pendapat tersebut diatas menyiratkan bahwa yang dimaksud dengan kelompok adalah satu perkumpulan yang memiliki tujuan bersama dimana setiap anggotanya memiliki kesadaran atau keinginan menjadi anggota kelompoknya, terdapat atura-aturan yang disepakati bersama dalam bentuk komitmen, keberlangsungan kelompok tergantung pada setiap anggota dalam melaksanakan peran dan status yang dimilikinya dalam kelompok, adanya komunikasi dan hubungan secara kontinyu dan berkesinambungan.

    Kelompok dapat juga diidentikkan sebagai sebuah organisasi sebab dalam kelompok terdiri dari beberapa orang yang memiliki solidaritas dan tujuan yang sama. Senada dengan hal ini Suharto (1997:335) berpendapat tentang organisasi lokal sbb:“organisasi lokal adalah lembaga kelompok atau organisasi yang ada dan terlibat dengan pembangunan di tingkat lokal (setempat) misalnya di desa/kelurahan atau unit unit kecil seperti kampung atau RW yang dibentuk secara sukarela dan mewakili kepentingan para anggotanya dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya baik dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan”

    Pendapat tersebut diatas dapat diartikan bahwa lembaga kelompok yang dimaksud dapat berupa kelompok formal maupun informal (lokal) tergantung dari kebutuhan masyarakat setempat dan dengan bergabung dengan kelompok maka setiap anggota dapat menyampaikan aspirasi dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidupnya seperti kebutuhan sosial ( terlibat dalam setiap kegiatan-kegiatan organisasi yang ada di lingkungan mereka, mengekspresikan diri, berani mengungkapkan pendapat, mendaparkan informasi dan memberi saran), ekonomi (meningkatkan pendapatkan keluarga dan pelatihan ketrampilan), kesehatan (pelayanan kesehatan secara berkala dan rutin) dan sangat mungkin juga mampu mengakses kebutuhan pendidikan

b. Ciri-Ciri Kelompok
    Menurut Montona dan Hunt (1996:7) bahwa ciri-ciri kelompok berhubungan dengan hal-hal sebagai berikut
  • memiliki tujuan yang diaplikasikan dalam misi dan visi kelompok;
  • merupakan kesatuan yang nyata yang membedakan dengan kelompok lain;
  • memiliki norma,
  • memiliki struktur (terdapat peran dan status) dan
  • memiliki komunikasi dan interaksi.
     Tujuan dalam hal ini adalah terkait dengan misi dan visi dari kelompok tersebut, dalam misi terkandung semangat-semangat kelompok dan dalam visi terkandung rencana jangka panjang. Kesatuan :Kelompok merupakan perkumpulan yang nyata dan memiliki ciri tersendiri yang membedakan dengan kelompok lain. Norma :Ada atuiran-aturan yang mengikat dan merupakan komitmen bersama dan wajib ditaati oleh setiap anggota kelompok dan pengurusnya. Struktur: Dalam kelompok terdapat peran-peran yang tidak sama dan peran ini sangat terkait dengan status seseorang dalam kelompok tersebut.Komunikasi dan interaksi: ada pertemuan formal dan informal.

     Menurut Sherif Musafir yang dikutip oleh Santoso (2008:7) mengatakan bahwa ciri-ciri kelompok berikut
1) Adanya keinginan yang sama yang mengakibatkan interaksi sosial;
2) Adanya kemampuan (kekuatan) yang berbeda diantara anggota kelompok;
3) Adanya pembagian tugas yang berdasarkan dari peranan dan kedudukan
4) Adanya aturan-aturan yang disepakati bersama

    Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam kelompok terdapat interaksi (hubungan) baik secara formal maupun non formal dan hubungan berlandaskan pada keinginan yang sama, adanya kekuatan yang berbeda-beda yang dimiliki oleh setiap anggota kelompok akan tetapi keinginan yang berbeda ini jika digabungkan akan menjadi kekuatan kelompok mereka yang membedakan dengan kelompok lain. Terdapat pembagian tugas berupa pendelegasian tugas yang kapasitasnya disesuaikan dengan peran dan kedudukan status seseorang di dalam kelompoknya. Terdapat norma-norma tertentu yang merupakan komitmen bersama dan wajib ditaati oleh setiap anggota dan pengurusnya.

    Menurut George Hotmas (2000:8) ciri-ciri kelompok adalah sebagai berikut

  1. merupakan kesatuan yang nyata dan membedakan dengan kelompom lain;
  2. memiliki struktur;
  3. memiliki faktor pengikat;
  4. memiliki norma dan
  5. adanya interaksi dan komunikasi
   Mengacu pada pendapat diatas yang merupakan bagian dari ciri kelompok adalah sebuah kelompok merupakan suatu kesatuan (perkumpulan) yang nyata dan perkumpulan ini memiliki ciri tersendiri yang membedakan dengan kelompok lainnya, dalam kelompok ini memiliki struktur yang terkait dengan peran setiap anggota kelompok dan status yang membedakan kedudukan setiap anggota kelompok, kelompok ini juga memiliki faktor pengikat berupa keinginan yang yang sama, merasa senasib sepenanggungan, memiliki kepentingan yang akan direflesikan dengan secara bersama-sama mencapai tujuan. Kelompok juga memiliki aturan-aturan tersendiri yang disusun secara bersama-sama dan merupakan komitmen bagi setiapo anggota kelompok dan para pengurusnya. Dan semua kegiatan-kegiatan kelompok ini berlandaskan pada hubungan baik secara formal dan formal secara berkesinambungan yang didukung oleh komunikasi yang teratur dan terus menerus baik secara berkala maupun secara terus menerus.

     Menurut Thonies ( 2001: 7) ciri-ciri asosiasi adalah sebagai berikut1) direncanakan; 2) terorganisir; 3) ada interaksi terus menerus; 3) ada kesadaran kelompok;4) kehadiran yang konstan
      Pendapat diatas memiliki makna bahwa ada juga ciri-ciri asosiasi yang dapat pula diterjemahkan sebagai ciri kelompok yakni direncanakan, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah semua kegiatan-kegiatan yang ada harus direncakan secara kolektif, berkesinambungan dan berjangka panjang, terdapat hubungan yang mengikatkan setiap anggota kelompok secara terus menerus baik dalam bentuk pertemuan formal maupun non formal, adanya kesadaran dari setiap anggota kelompok yang terkait dengan kebelangsungan keberadaan kelompok dalam jangka di masa datang dan setaip anggota aktifhadir dalam pertemuan-pertemuan maupun dalam setiap kegiatan-kegiatan kelompok.

      Berdasarkan beberapa pendapat diatas tentang ciri-ciri kelompok dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Memiliki tujuan kelompok
2. Adanya unsur-unsur pengikat
3. Adanya struktur kelompok yang didalamnya memuat tugas-tugas kelompok
4. Memiliki program kelompok
5. Memiliki aturan-aturan kelompok
6. Pola interaksi
7. Akses Informasi
8. Networking (jaringan kerja)

     Ciri-ciri kelompok diatas yang membedakan kelompok satu dengan kelompok yang lain sebab setiap kelompok memiliki ciri-ciri tersendiri yang tidak dimiliki oleh kelompok lain.

c. Dinamika Kelompok
     Menurut Slamet Santoso (2004:7) bahwa yang dimaksud dengan dinamika kelompok adalah sbb:
“berbagai pihak menyadari pentingnya mempelajari dinamika kelompok karena beberapa alasan : 1) individu tidak mungkin hidup sendiri di dalam masyarakat; 2) individu tidak dapat berkarya sendiri dalam memenuhi kebutuhannya; 3) dalam masyarakat yang besar perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik. Hal ini dapat terlaksana apabila dikerjakan dalam kelompok keci; 4) masyarakat yang demokratis dapat berjalan baik apabila lembaga social dapat bekerja dengan efektif; 5) semakin banyak diakui manfaat dan penyelidikan yang ditujukan kepada kelompok-kelompok”

     Pendapat diatas dapat diartikan bahwa setiap orang tidak mungkin hidup sendiri sebab sebagai makluk sosial seseorang membutuhkan orang lain dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh mereka dan kelompok merupakan wadah dalam pembagian kerja, proses pemenuhan kebutuhan hidup, dengan terlibat dan menjadi anggota dalam kelompok seseorang dapat menyalurkan ide dan aspirasi mereka.

     Keterlibatan seseorang ini dapat meningkatkan kualitas hidup mereka karena kebutuhan sosial meraka telah terpenuhi sebab mereka telah terlibat dalam setiap kegiatan-kegiatan dalam kelompoknya, Jika kebutuhan sosial mereka terpenuhi maka hal ini dapat menciptakan jaringan kerja (hubungan) yang dapat dimanfaatkan untuk mencari bantuan dalam proses pemecahan masalah mereka.

      Dengan demikian hal ini akan mendorong lembaga sosial yang ada disekitar mereka lebih aspiratif dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat setempat.

Sumber :
  1. Huraerah, Abu, 2006, Dinamika kelompok, Konsep dan Aplikasi, Aditama, Bandung
  2. Soekanto, Soerjono, 1990, Sosiologi Suatu Pengantar, Fajar, Interpratama Offset, Jakarta
  3. Santoso, Slamet, 2004, Dinamika Kelompok, Bumi Aksara, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar