Sabtu, 20 Maret 2010

OPTIMALISASI MODAL SOSIAL MELALUI HUMAN CAPITAL SOCIAL DAPAT MEMINIMALISIR LAJU KEMISKINAN

Modal Sosial merupakan tenaga super power bagi pembangunan dan memiliki efek yang luar biasa hebat bagi pengembangan human capital sosial yang berfungsi untuk menekan laju kemiskinan yang semakin menganas dari tahun ke tahun.

Inti dari modal sosial yakni kemampuan untuk membentuk jaringan kerja dan bekerjasama dalam mencapai tujuan atas dasar kepercayaan di antara para anggota atau individu berdasarkan norma-norma yang telah disepakti bersama.

Dengan demikian kemampuan individu untuk saling berinteraksi, berkomunikasi, berelasi, beradaptasi dengan lingkungan, saling percaya dan memiliki norma merupakan elemen penting dan hal ini dapat pula dikatakan sebagai HUMAN CAPITAL SOCIAL

Apabila setiap individu-individu memiliki elemen-elemen diatas maka setiap individu telah memiliki apa yang dinamakan human capital sosial yang merujuk pada potensi yang dimiliki oleh seseorang misalnya semangat hidup, pantang menyerah pada nasib, percaya diri, motivasi diri, percaya dengan kemampuan diri dan keinginan mengubah stigma)

Sebagai contoh : Si”P” adalah seorang wanita berusia 30 tahun, status janda, supel, religius. pendidikan SMP, memiliki 3 orang anak yang masih bersekolah, anak pertama sekolah SMP klas 2, anak ke dua SD klas lima dan anak ke tiga SD klas satu, ketrampilan yang dimiliki adalah pandai membuat makanan dan makanan kecil, menempati rumah tipe RSS, tinggal di kota dan jauh dari sanak famili lain. Sedangkan suami telah meninggal setahun yang lalu sebagai tenaga informal kasar (buruh angkut barang) dan mengambil keputusan untuk mengadaikan rumahnya ke penggadaian dengan imbalan pinjaman lima juta dengan bunga 15% selama kurun waktu enam bulan. Dengan uang lima juta tersebut si “P” membuka warung nasi di depan rumahnya yang memiliki lingkungan padat pendudk dan kebetulan rumahnya bersebelahan dengan pasar. tradisional. Program Pelayanan yang diterima adalah BLT, BOS, Raskin dan Jamkesmas.
Jika di analisa kasus Si “P” tersebut maka beliau tergolong miskin karena dengan status single parent justru memiliki 3 orang anak yang masih membutuhkan biaya pendidikan, mengangsur rumah BTN, pendidikan relative rendah dan tidak memiliki pesangon dan dana kematian suaminya.

Ditilik dari cerita tersebut si “P” memiliki human capital social berupa keahlian memasak yang dapat dipergunakan untuk menopang hidupnya dan beliau tahu betul hanya itu satu-satunya keahlian yang dimiliki maka si “P” mengambil jalan pintas mengadaikan rumahnya di penggadaian. Untuk tipe RSS biro penggadaian memberi pinjaman sebesar lima juta dengan target pengembalian selama 6 bulan plus bunga 15%. Ini sebuah keputusan yang sangat berani sebab si “P” telah melakukan spekulasi yang dapat mengancam keberlangsungan hidup anak-anaknya seandainya beliau tidak mampu mengembalikan pinjaman maka rumah akan disita dan mereka harus meningglkan rumah tersebut.

Keputusan dan langkah berani si “P” juga merupakan human capital social karena beliau percaya pada kemampuan diri sendiri bahwa kemampuan memasaknya akan dapat dipergunakan untuk mengembalikan uang pinjaman plus bunganya.

Rasa percaya diri yang sangat kuat membuat beliau memiliki semangat hidup yang luar biasa tinggi dan motivasi yang maha dahyat. Anak-anak menjadi pendorong bagi beliau untuk berjuang sekuat tenaga dalam menghadapi badai kemiskinan yang jelas telah mengahadang tanpa rasa belas kasih terhadap keluarganya.

Sifat supel beliau juga merupakan human capital sosial sebab dengan demikian beliau mampu menjalin kerjasama dengan pihak lain, lingkungan di mana beliau tinggal dan dapat dipergunakan dalam membentuk jaringan kerja (memanfaatkan system sumber yang ada di sekitar).
.
Di kota-kota besar tekanan ekonomi yang dialami oleh si “P” dapat menjerumuskan seseorang ke lembah hitam atau terjebak oleh keputus-asaan sehingga memilih jalan pintas yang termudah yakni menjadi pelacur. (salah satu kelemahan wanita berstatus janda dengan pendidikan rendah dan memiliki anak maka akan mudah terjebak mengambil jalan pintas sebagai pelacur. Hal ini pula yang banyak ditemukan pada kasus-kasus pemicu utama seorang wanita menjadi pelacur di kompliks lokalisasi atau tempat lainnya. Tekanan ekonomi membuat mereka putus asa dan mudah menyerah pada kesulitan hidup tanpa berfikir panjang akibat yang akan ditanggung dikemudian hari.

Apabila si “P” hanya mengandalkan bantuan yang diterima berupa BLT, BOS, Raskin dan Jamkesmas maka kehidupannya tidak akan berubak sebab bantuan BLT pada tahun 2010 akan dihapus, sekalipun anak-anaknya mendapat dana BOS beliau tetap membayar biaya seragam, estra kurikulum, buku dan iuran lainnya sedangkan raskin hanya mendapatkan 5 kilo per bulan tentu tidak akan cukup untuk kebutuhan pangan keluarga yang berjumlah 4 orang.

Jika semua wanita memiliki keputusan seperti yang diambil oleh si “P” maka kemiskinan akan dapat diminimalisir sebab disinyalir kemiskinan justru banyak dialami oleh sebagaian besar wanita. Keputusan si “P” sangat cantik dan ini merupakan strategi yang jitu untuk keluar dalam jebakan jaringan kemiskinan yang terjadi diperkotaan.

Bank Dunia ( 1999) mengeluarkan konsep tentang modal sosial sebagai yang menunjuk pada pada dimensi institusional, hubungan-hubungan yang tercipta dan norma-norma yang membentuk kualitas dan kuantitas hubungan sosial dalam masyarakat.

Eva Cox (1995) mendefenisikan modal sosial sebagai suatu rangkaian proses hubungan antar manusia yang ditopang oleh jaringan, norma-norma dan kepercayaan sosial yang memungkinkan efektif dan efesiennya koordinasi dan kerjasama untuk keuntungan dan kebaikan bersama.

Bourdieu (1986) dalam buku Das Gupta mengatakan bahwa modal sosial terdiri dari modal ekonomi (kepemilikan alat produksi), modal cultural( pendidikan) dan modal sosial ( kewajiban-kewajiban sosial)

Unsur-unsur pokok modal sosial menurut Jousairi (2006) sebagai berikut :
1. Partisipasi Dalam Suatu Jaringan ( kecenderungan untuk tidak sekedar berpatisipasi tetapi juga ingin tumbuh dan berkembang dalam kegiatan-kegiatan kelompok)
2. Resiprocity ( semangat untuk membantu orang lain dengan tulus dan iklhas)
3. Trust/kepercayaan ( percaya kepada orang lain)
4. Norma Sosial ( memiliki peran penting dalam mengontrol perilaku seeorang)
5. Nilai-Nilai ( sebuah ide yang turun temurun dan dianggap baik serta dilestarikan seperti sifat jujur, bertanggung jawab, berusaha, pantang menyerah dll)
6. Tindakan Yang Pro Aktif (keinginan yang kuat bagi keterlibatan seseorang dalam kelompok masyarakat)

Kepercayaan sangat penting sebab sebuah situasi atau suatu peristiwa akan membentuk sebuah kepercayaan tentang situasi atau suatu kejadian yang menimpa seseorang kemudian kondisi dan situasi yang menghimpit justru akan membentuk atau menciptakan perilaku, tanggapan emosional dan tindakan baik tindakan positif maupun tindakan secara negatif pada diri seseorang. Tindakan yang akan dipilih tergantung pada keinginan diri untuk mengubah diri yang dilandasi oleh seberapa besar seseorang memiliki norma (Charles.C.Manz,)

KESIMPULAN
Kemiskinan yang dialami oleh si”P” termasuk dalam katagori kemiskinan ekonomi dan kemiskinan sosial sesuai dengan sesuai dengan pendapat EDi Suharto, 2009:19) tentang kemiskinan sosial dimana yang dialami oleh perempuan, anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka, seperti gender, diskriminasi atau eksploitasi ekonomi.

SOLUSI
Keputusan yang diambil oleh si “P” berupa keputusan untuk memmanfaatkan keahlian memasak, membuka warung makan dan mengambil kridit di penggadaian dengan cara menggadaikan rumah RSS adalah sebuah KEPUTUSAN BIJAKSANA dan ini merupakan Human Capital Social.

REFERENSI :
1. Sosial Capital “ Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia” oleh Jousairi Hasbullah ( 2006)
2. Kemiskinan Dan Perlindungan Sosial di Indonesia, Edi Suharto (2009).
3. Seni Memimpin Diri Sendiri oleh Charles.C.Manz (1989)
4. Hasil Observasi
5. Hasil Indepth kepada Ibu”P”
6. Dipersembahkan kepada Ibu “P” di suatu wilayah Kota Bandung “ Bravo untuk perjuangan hidupnya dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmad dan hidayahnya. Amin 3x” ).

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus