Pengambilan keputusan merupakan
hal yang sangat penting dalam
manangemen dan merupakan tugas utama
dari seorang pemimpin (manager) dalam
menjalankan roda kepemimpinannya. Pengambilan keputusan (decision making)
diproses oleh pengambil keputusan (decision maker) yang hasilnya keputusan (decision). Keputusan keputusan ini akan menimbulkan aktivitas aktivitas,
sehingga proses manajemen dapat terlaksana. Keputusan akan menimbulkan aktivitas
dan atau mengakiri aktivitas dan seorang pemimpin wajib bertanggung jawab atas
sebuah keputusan yang telah ditetapkannya.
Beberapa alasan kenapa
sebuah keputusan harus diambil oleh seorang pemimpin, antara lain :
- Keputusan merupakan permulaan dari semua kegiatan
manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual, kelompok maupun secara
institusional. Jadi, barangsiapa yang menghendaki adanya kegiatan (aktivitas)
tertentu, ia harus mampu dan berani mengambil keputusan yang berhubungan dengan
hal itu setepat tepatnya.
- Keputusan ditujukan untuk masa yang akan datang, efek
(hasilnya) akan berlangsung atau berguna pada hari hari yang akan datang,
sementara hari yang akan datang itu tidak menentu serta penuh dengan beraneka
macam resiko.
-
Keputusan akan menciptakan masalah (aktifitas, tetapi
keputusan juga akan menyelesaikan masalah.
PENGERTIAN
PENGEMBILAN KEPUTUSAN
G.R TERRY berpendapat yang dimaksud dengan pengambilan keputusan adalah “decision
making can be defined as the selection based on some criteria of one behaviour
alternative from two or more possible alternative”
Menurut Chester I. Barnard yang
dimaksud dengan pengambilan keputusan adalah ”decision characteristic of
organization behaviour as contracted
with individuals behaviour, and the description of the process of decision are
relatively more important to understanding of organization behaviour than the
care of individual”
Harold Koontz dan Cyril O’’Donnel yang dimaksud dengan pengambilan
keputusan adalah “ Decision making the selection from among alternative of a
course of action-is at the core of planning. Aplan cannot be said to exist
unless a decision-acommitment of resources, direction or reputation has been
made.
MACAM
MACAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
a. Keputusan Auto
Generated
Keputusan semacam ini diambil dengan
cepat dan kurang memperhatikan, mempertimbangkan data, informasi lapangan
keputusanya. Keputusan auto generated ini kurang baik, sebab resikonya besar.
Tetapi jika seorang decision maker dapat melakukannya dan berhasil baik maka
pemimpin tersebut akan cepat maju. Keputusan outo generated ini biasanya
diambil dalam keadaan gawat, misalnya sekompi tentara telah dikepung musuh,
pimpinannya yang berada dalam lokasi local harus secepatnya mengambil keputusan
sebelum terlambat dan hancur.
b. Keputusan
Induced
Keputusan induced diambil berdasarkan
scientific management atau manajemen ilmiah, sehingga keputusan ini logis,
ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resikonya relative kecil, Cuma proses
pengambilan keputusan ini lebih lambat.
Pada sadarnya tujuan kedua macam
keputusan itu sama, yakni”untuk mencapai hasil yang terbaik dan resiko
sekecilnya kecilnya”
BASIS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Basis pengambilan keputusan (decision making) yang dilakukan oleh manajer (decision maker) biasanya
didasarkan atas :
1.
Keyakinan
Manajer (decision maker) dalam
pengambilan keputusan (decision making) nya didasarkan atas keyakinan bahwa
“keputusan” inilah yang terbaik setelah diperhitungkan dan dianalisis factor
factor internal dan ekternnal serta dampak positif dan negative dari keputusan
tersebut. Jadi keyakinanlah yang dijadikan sebagai pengambilan keputusan oleh
manajer.
2.
Instuisi (suara hati)
Manager dalam pengambilan keputusan
didasarkan atas suara hatinya, bersifat ilham dan perasaan perasaan (good
feeling). Sasaran sasaran, pengaruh, referensi referensi dan psikologis
individu pengambil keputusan memegang peranan penting, di sini ilmu subjektif
sangat vital.
Pengambilan keputusan intuitif ini
secara tidak sadar dipengaruhi oleh pengetahuan masa lalu, latihan latihan dan
latar belakang, biasanya ia seorang
aktivis, dinamis dan senantiasa bertanya tentang situasi situasi dan ia
menemukan pemecahan atas problem problem sulit.
Pengambilan keputusan berdasarkan
intuisi biasanya mengandalkan naluri, perasaan pribadi, kemmapuan mental,
tetapi setiap situasi dihadapinya dengan sikap realities dan memutuskannya
menurut perasaan saja.
Problem dianggap sebagai suatu
penyimpangan dari standard tertentu atau sesuatu tingkat dimensi tertentu yang
cukup penting untuk dipecahkan dan terhadapnya orang terikat untuk mencari
pemecahanya.
3.
Fakta fakta
Pengambilan keputusan didasarkan
atas hasil analisis data, informasi dan fakta fakta, didukung oleh kemmapuan
imajinasi, pengalaman, perspektif yang tepat dan daya piker untuk
mengimplementasikan situasi dan kondisi masa depan.
Dalam hal ini manajer jangan menjadi
robot analisis data, informasi dan fakta saja sebab tidak mungkin kita
mendapatkan data, informasi dan fakta yang komplet.
Keputusan yang ditetapkan
berdasarkan fakta fakta ini relative baik, logis, rasional dan dapat dipertanggung
jawabkan serta bias diterapkan pada setiap situasi dan kondisi.
4.
Pengalaman (experience)
Pemanajer dalam pengambilan
keputusanya didasarkan kepada pengalamannya dan pengalaman pihak pihak
lain.Pengalaman sangat berharga, memberikan petunjuk petunjuk dan memberikan
jawaban atas pertanyaan “apa yang harus dilakukan dalam situasi dan kondisi ini
?”
5.
Kekuasaan (authority)
Decision maker dalam pengambilan
keputusan (decision making) harus berpedoman atas kekuasaan (authority) yang
dimilikinya, supaya keputusan (decision) itu sah dan legal untuk diberlakukan.
Hal ini disebabkan outhority merupakan dasar hukum untuk bertindak dan berbuat
sesuatu.
TEKNIK
TEKNIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN
a.
Operation Research
Yaitu dengan penggunaan metode
metode scientific (yang meliputi teknik teknik matematis) dalam analisis dan
pemecahan suatu masalah tertentu penerapan teknik ini adalah usaha
inventarisasi.
b.
Linear Programming
Yaitu dengan menggunakan rumus rumus
matematik yang disebut juga vector analysis.
c.
Gaming war Games
Yaitu dengan teori yang biasanya
digunakan untuk menentukan strategi.
d.
Probability
Yaitu dengan teori kemungkinan yang
dapat diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal hal yang tidak normal,
mengenai sebuah keputusan yang dipertimbangkan dan diperhitungkan.
e.
Ranking and Statistical Weighting, dengan cara
melokalisasi berbagai factor yang akan memperngaruhi keputusan terakhir dan
menimbang factor factor yang dapat dibandingkan dan yang tercakup di dalam
setiap alternative.
Sumber :
Hasibuan, Malayu, 1986, Dasar, Pengertian dan Masalah, PT.Gunung Agung, Jakarta