3 Metode:
Manipulasi
merujuk pada usaha untuk memengaruhi perilaku atau tindakan orang lain secara
tidak langsung. Sebagai manusia, penilaian kita biasanya dipengaruhi oleh
emosi, sehingga kita sulit melihat realitas di balik agenda atau motif
tersembunyi dalam perilaku yang berbeda. Aspek mengendalikan yang dikaitkan
dengan manipulasi kadang sangat halus dan luput dari perhatian, tersembunyi di
balik perasaan tanggung jawab, cinta, atau kebiasaan. Anda dapat mengenali
tanda-tandanya supaya tidak menjadi korban.
1
Perhatikan apakah dia selalu ingin Anda yang bicara lebih
dahulu. Orang
manipulatif ingin mendengar apa yang Anda katakan sehingga dia dapat mengetahui
kekuatan dan kelemahan Anda. Dia akan mengajukan pertanyaan menyelidik sehingga
Anda akan membicarakan tentang pendapat dan perasaan pribadi. Pertanyaan ini
biasanya dimulai dengan “apa”, “mengapa”, atau “bagaimana”. Respons dan
tindakannya biasanya didasarkan pada informasi yang Anda berikan.[1]
·
Namun, sikap yang mendorong Anda untuk bicara lebih dahulu tidak
lantas dianggap manipulasi. Pertimbangkan juga hal-hal lain yang dia lakukan.
·
Orang manipulatif tidak banyak mengungkapkan informasi pribadi
selama percakapan, dia akan lebih berfokus pada Anda.
·
Jika perilakunya yang seperti itu terjadi hampir di semua
percakapan, mungkin itu adalah tanda manipulasi.
·
Walaupun pertanyaan yang dia ajukan tampak seperti ketertarikan
tulus, harap diingat bahwa mungkin ada agenda tersembunyi di baliknya.
2. Perhatikan apakah dia menggunakan pesonanya untuk mencapai
segala sesuatu. Sebagian orang memang sudah pada dasarnya memesona, tetapi
manipulator menggunakan pesonanya untuk mendapatkan sesuatu. Mungkin dia memuji
Anda sebelum mengajukan permintaan. Mungkin dia memberi hadiah kecil atau kartu
ucapan sebelum meminta sesuatu atau mengatakan bahwa dia akan melakukan sesuatu
yang menyenangkan agar orang lain mengerjakan sesuatu untuknya.[2]
·
Misalnya, ada orang yang memasakkan makan malam lezat dan
bersikap sangat manis sebelum meminta uang atau bantuan dalam mengerjakan
proyek.
3
Waspadai perilaku memaksa. Manipulator akan mendorong orang
lain untuk melakukan sesuatu dengan paksaan atau ancaman. Mungkin dia akan
meneriaki, mengkritik, atau mengancam agar orang lain melakukan sesuatu
untuknya. Dia bisa mulai dengan mengatakan, “Kalau kamu tidak melakukannya, aku
akan ___” atau “Aku tidak akan ___, sampai kamu___”. Taktik ini mungkin tidak
hanya digunakan untuk mendorong seseorang melakukan sesuatu, tetapi juga untuk
menghentikan orang tersebut melakukan tindakan tertentu.[3]
4
Ketahui caranya menangani fakta. Jika seseorang
memanipulasi fakta atau mencoba membanjiri Anda dengan fakta dan informasi,
bisa saja dia sedang berusaha memanipulasi Anda. Fakta dapat dimanipulasi
dengan berbohong, berkilah, menahan informasi, atau melebih-lebihkan.
Manipulator bisa saja bersikap seperti ahli pada subjek tertentu dan
membombardir Anda dengan fakta dan statistik. Dia melakukan itu agar merasa lebih
unggul dari Anda.[4][5]
5
Perhatikan apakah dia selalu bermain sebagai martir atau korban. Mungkin dia
melakukan apa yang tidak Anda minta, kemudian menggunakannya untuk memanfaatkan
Anda. Dengan "memberi bantuan", dia beranggapan Anda harus membalas
kebaikannya dan akan mengeluh jika Anda tidak mau.[6]
·
Seorang manipulator mungkin akan mengeluh dan mengatakan, “Aku
merasa sangat diabaikan/tersakiti/dizalimi, dsb.” dalam upaya memperoleh simpati
dan membuat Anda melakukan sesuatu untuknya.
6
Pertimbangkan apakah kebaikannya bersyarat. Mungkin dia
bersikap manis dan baik jika Anda mengerjakan sesuatu dengan cukup baik, tetapi
akan mengamuk jika Anda melakukan kesalahan. Manipulator jenis ini tampaknya
bermuka dua, sisi yang satu seperti malaikat ketika ingin disukai dan satunya
lagi menyeramkan bila ingin ditakuti. Semua tampak baik-baik saja sampai Anda
mengecewakan harapannya.
·
Anda seperti berjalan di ujung tanduk, takut membuat dia marah.
7
Amati pola tingkah lakunya. Semua orang pernah melakukan
sesuatu yang manipulatif, paling tidak sekali. Akan tetapi, orang yang memang
manipulator melakukannya sepanjang waktu. Manipulator memiliki agenda pribadi
dan sengaja mengeksploitasi orang lain untuk memperoleh kekuasaan, kendali, dan
keuntungan dengan mengorbankan orang tersebut.[7] Jika
perilaku seperti ini terjadi secara reguler, dia mungkin seorang manipulator.
·
Bila Anda dimanipulasi, hak atau minat Anda biasanya dikorbankan
dan tidak dianggap penting oleh si manipulator.
·
Ketahui bahwa perilaku manipulatif mungkin dipengaruhi oleh
gangguan atau penyakit mental. Misalnya, orang yang sedang depresi mungkin
kehilangan kendali tanpa maksud manipulatif, dan orang dengan gangguan
hiperaktivitas dan pemusatan perhatian (ADHD) mungkin kesulitan mengecek
suratnya setiap hari. Ini tidak menjadikan mereka orang yang manipulatif.
1. Sadari apakah Anda dibuat merasa tidak layak atau dikritik. Teknik umum
manipulator adalah mengganggu dan mengecilkan Anda untuk membuat Anda merasa
tidak berharga. Apa pun yang Anda lakukan, dia selalu dapat menemukan
kesalahan. Tidak ada yang bisa Anda lakukan dengan cukup baik. Bukannya
menawarkan saran berguna atau kritik membangun, dia hanya menunjuk sisi negatif
Anda.[8]
·
Ini juga bisa dilakukan lewat sarkasme dan lelucon. Seorang
manipulator mungkin membuat lelucon tentang Anda, dari pakaian, mobil,
pekerjaan, keluarga, penampilan, dan sebagainya. Walaupun komentar tersebut
disamarkan sebagai humor, namun humor itu digunakan untuk menyerang Anda. Anda
menjadi sasaran leluconnya, dan lelucon itu digunakan untuk membuat Anda
memandang rendah diri sendiri.
2. Perhatikan apakah Anda didiamkan. Seorang
manipulator menggunakan sikap diam untuk mengambil kendali. Mungkin dia sering
mengabaikan telepon, pesan, dan surel dari Anda. Ini dilakukan untuk membuat
Anda merasa gelisah atau untuk menghukum Anda karena telah melakukan kesalahan.
"Sikap diam" berbeda dengan menjaga jarak untuk menenangkan diri dan
kemudian melanjutkan komunikasi lagi, sikap diam di sini digunakan sebagai cara
untuk membuat orang lain merasa tak berdaya.
·
Sikap diam mungkin dipicu oleh tindakan Anda, tetapi mungkin
juga tidak. Jika si manipulator ingin membuat seseorang merasa tidak berharga,
dia hanya perlu memutuskan komunikasi tanpa alasan jelas.
·
Jika Anda menanyakan alasan sikap diamnya, dia mungkin
menyangkal ada yang salah atau mengatakan bahwa pertanyaan Anda tidak masuk
akal atau Anda paranoid.[9]
3
Ketahui jika dia berusaha membuat Anda merasa bersalah. Rasa bersalah
digunakan untuk membuat Anda merasa bertanggung jawab atas tingkah laku si
manipulator. Rasa bersalah juga membuat Anda berperan dalam membentuk emosinya,
misalnya kebahagiaan, kegagalan, kesuksesan, kemarahan, dan sebagainya. Pada
akhirnya Anda akan merasa berkewajiban untuk melakukan apa pun demi dia
walaupun itu sesuatu yang tidak masuk akal.[10]
·
Manipulator biasanya membangkitkan rasa bersalah dengan
pernyataan seperti “Kalau saja kamu lebih pengertian, kamu pasti akan ___”,
“Kalau kamu benar-benar mencintaiku, kamu akan ___” atau “Aku melakukan ini
untukmu, kenapa kamu tidak melakukan hal yang sama untukku?” (padahal Anda
tidak memintanya).
·
Jika Anda menyetujui sesuatu yang dalam keadaan normal tidak
akan Anda lakukan atau membuat Anda tidak nyaman, mungkin Anda sudah menjadi
korban manipulasi.
4
Sadari apakah Anda selalu meminta maaf. Seorang
manipulator dapat membalikkan situasi untuk membuat Anda merasa telah berbuat
salah. Ini dilakukannya dengan menyalahkan Anda karena sesuatu yang tidak Anda
lakukan atau membuat Anda merasa bertanggung jawab atas situasi tertentu.
Misalnya, Anda dan dia telah berjanji untuk bertemu jam 1 siang, tetapi dia
baru muncul dua jam setelahnya. Anda menanyainya, dan dia menjawab dengan,
“Kamu benar. Aku tidak pernah melakukan sesuatu dengan baik. Aku tidak tahu
kenapa kamu masih mau bicara padaku. Aku tidak berhak bersamamu.” Sekarang dia
membuat Anda merasa bersimpati dan mengubah arah pembicaraan.[11]
·
Manipulator juga cenderung salah mengartikan apa pun yang Anda
katakan dengan cara paling buruk, yang dapat membuat Anda minta maaf atas apa
yang Anda katakan.
5
Sadari apakah dia selalu membandingkan Anda dengan orang lain. Dalam upaya
membuat Anda melakukan sesuatu, dia mungkin mengatakan bahwa Anda tidak
sebanding dengan orang lain. Mungkin dia juga mengatakan bahwa Anda akan tampak
bodoh jika tidak melakukan satu hal tertentu.[12] Ini
dilakukannya untuk membuat Anda merasa bersalah dan menekan Anda untuk
melakukan apa yang dia minta.[13]
·
“Orang lain akan ___” atau “Kalau aku minta bantuan Meri, pasti
dia mau”, atau “Semua orang bilang itu bagus kecuali kamu” adalah berbagai
perbandingan untuk membuat Anda melakukan sesuatu.
1.
1
Ketahui bahwa Anda bisa mengatakan “tidak”. Seorang
manipulator akan terus memanipulasi Anda selama Anda mengizinkan. Anda harus
mengatakan “tidak” untuk melindungi kewarasan Anda. Lihatlah ke cermin dan
latihan mengatakan “Tidak, aku tidak bisa membantumu” atau “Tidak, cara itu
tidak akan berhasil untukku”.[14] Anda
harus membela diri, dan Anda berhak mendapat respek.
·
Anda seharusnya tidak merasa bersalah jika menjawab “tidak”. Itu
hak Anda.
·
Anda bisa menolak dengan sopan. Bila seorang manipulator meminta
Anda melakukan sesuatu, katakan “Aku mau saja, tapi aku sibuk sekali bulan
depan” atau “Terima kasih, tapi tidak”.
2. Tetapkan batasan. Manipulator yang menemukan
ketidakadilan dan sedang terpuruk akan berusaha memperoleh simpati Anda untuk
dimanfaatkan demi kepentingannya sendiri. Dalam kasus ini, dia akan
mengandalkan perasaan "tidak berdaya" dan mencari bantuan dari Anda,
baik bantuan keuangan, emosional, dan lain-lain. Waspadai sikap seperti itu dan
komentar seperti “Hanya kamu yang kumiliki” dan “Tidak ada lagi yang bisa
kuajak bicara”, dan sebagainya. Anda tidak memiliki kewajiban atau kesanggupan
untuk memenuhi kebutuhannya sepanjang waktu.
·
Jika dia mengatakan “Tidak ada lagi yang bisa kuajak bicara”,
cobalah menjawab dengan contoh konkret:
·
“Ingat waktu kemarin Citra datang untuk bicara denganmu
sesorean? Dan Sari bilang dia akan senang menemanimu ngobrol di telepon setiap
kali kamu butuh didengarkan. Aku mau saja bicara denganmu sampai lima menit ke depan, tapi
setelah itu aku ada janji yang tidak bisa dilewatkan.”
3
Jangan menyalahkan diri sendiri. Manipulator
akan berusaha membuat Anda tidak layak. Ingat bahwa Anda dimanipulasi agar
merasa tidak berharga, dan masalahnya bukan pada Anda. Ketika Anda mulai merasa
tidak senang pada diri sendiri, sadari apa yang terjadi dan pulihkan perasaan
Anda.[15]
·
Tanyakan ini pada diri Anda, “Apakah dia memperlakukan aku
dengan respek?”, “Apakah permintaan dan harapannya masuk akal”, “Apakah
hubunganku dengannya berjalan satu arah?”, “Apakah dalam hal ini aku merasa
berharga?”
·
Jika jawabannya “tidak”, kemungkinan yang menjadi masalah dalam
hubungan tersebut adalah si manipulator, bukan Anda.
4
Tunjukkan sikap tegas. Manipulator biasanya memelintir dan
membelokkan fakta untuk membuat dirinya tampak lebih menarik. Ketika Anda merespons
pembelokan fakta, cari klarifikasi. Jelaskan bahwa fakta yang Anda ingat tidak
seperti itu dan Anda ingin sekali mengetahui hal itu lebih jauh. Ajukan
pertanyaan sederhana, seperti kapan Anda berdua sepakat pada suatu masalah,
bagaimana bentuk pendekatan yang dia yakini, dan sebagainya. Ketika sudah
mencapai persamaan, anggap itu sebagai titik awal baru, bukan fakta yang telah
dibelokkan. Misalnya:
·
Dia berkata, “Kamu tidak pernah mendukungku dalam rapat. Kamu di
sana hanya
untuk kepentinganmu dan kamu selalu mengumpankan aku pada hiu-hiu pemangsa
itu.”
·
Anda jawab, “Itu tidak benar. Aku yakin kamu siap membicarakan
idemu dengan para penanam saham itu. Kalau kupikir kamu melakukan kesalahan,
aku pasti membantu, tapi menurutku kamu berhasil melakukannya dengan gemilang.”
5
Dengarkan diri Anda. Penting bagi Anda untuk mendengarkan
diri sendiri dan memperhatikan apa yang Anda rasakan mengenai situasi yang
berlangsung. Apakah Anda merasa tertindas, tertekan, berkewajiban
melakukan banyak hal untuk dia padahal sebenarnya tidak Anda inginkan? Apakah
dampak tingkah lakunya seperti tanpa akhir, jadi setelah Anda selesai
membantunya dalam satu hal, Anda diharapkan memberi bantuan dan dukungan lebih?
Jawaban Anda harus menjadi panduan untuk mengetahui arah hubungan Anda
dengannya.
6
Hentikan usahanya membangkitkan rasa bersalah dalam diri Anda. Salah satu
kunci yang harus diingat bila ingin keluar dari jebakan rasa bersalah adalah
semakin cepat dihentikan, semakin baik. Lakukan pendekatan bumerang yang balik
menyerang dirinya dan jangan biarkan penafsirannya akan perilaku Anda
menentukan situasi. Pendekatan ini melibatkan penilaian atas apa yang dikatakan
si manipulator, serta mengatakan bahwa dia tidak menunjukkan penghargaan, tidak
perhatian, tidak realistis, atau tidak bersikap baik.
·
Jika dia berkata, “Kamu sama sekali tidak peduli kerasnya usaha
yang kulakukan untukmu.” Jawab, “Tentu aku peduli dengan usaha keras yang telah
kamu lakukan untukku. Aku sudah sering mengatakannya. Sekarang kesannya kamu
yang tidak memedulikan perhatianku.”
·
Kurangi cengkeramannya pada Anda. Ketika seorang manipulator
mencoba membuat Anda merasa bersalah dengan mengatakan bahwa dia tidak penting,
jangan terpengaruh.
7
Arahkan fokus Anda pada si manipulator. Daripada
membiarkan dia mempertanyakan dan mengajukan tuntutan, kendalikan situasi. Bila
Anda diminta atau ditekan untuk melakukan sesuatu yang tidak wajar atau membuat
Anda tidak nyaman, ajukan beberapa pertanyaan menyelidik.[16]
·
Tanyakan, “Apakah itu tampak adil untukku?”, “Apakah menurutmu
ini masuk akal?”, “Apa manfaatnya untukku?”, atau “Menurutmu bagaimana
perasaanku tentang ini?”
·
Pertanyaan seperti itu mungkin dapat membuat si manipulator
mundur.
8
Jangan mengambil keputusan cepat. Seorang
manipulator mungkin berusaha menekan Anda untuk mengambil keputusan kilat atau
menuntut respons cepat. Daripada menyerah, katakan, “Akan kupikirkan”. Jawaban
ini akan menghindarkan Anda dari desakan menyepakati sesuatu yang tidak begitu
Anda inginkan atau situasi yang tidak menguntungkan.[17]
·
Jika suatu tawaran hilang ketika Anda mengambil waktu untuk
berpikir, mungkin itu karena Anda tidak akan melakukannya jika Anda punya waktu
untuk berpikir. Jika dia memaksa Anda untuk membuat keputusan dalam hitungan
detik, jawaban terbaik adalah “Tidak, terima kasih”.
9
Bangun jaringan pendukung. Fokuslah pada hubungan yang
lebih sehat dan lewatkan waktu bersama orang-orang yang membuat Anda merasa
senang dan percaya diri. Berpalinglah pada anggota keluarga, teman-teman,
mentor, partner, dan/atau teman dari internet. Orang-orang ini dapat membantu
Anda untuk tetap seimbang dan bahagia dengan diri sendiri. Jangan mengasingkan
diri!
10
Menjauhlah dari manipulator. Jika Anda merasa interaksi
dengan orang manipulatif menjadi sangat sulit atau berbahaya, ambil jarak. Anda
tidak berkewajiban mengubah dia. Jika si manipulator adalah keluarga atau rekan
kerja yang sering bersama Anda, usahakan membatasi interaksi dengannya, kecuali
diperlukan.[18]
Tips
·
Manipulasi bisa terjadi dalam semua jenis hubungan, termasuk asmara , keluarga, atau
platonik.
·
Carilah pola perilaku tertentu. Jika Anda dapat memprediksi
tingkah laku seseorang dalam upaya mencapai tujuan tertentu, kemungkinan Anda
mulai bisa mengenali tanda-tanda perilaku manipulatif.
SUMBER
:
15. https://www.psychologytoday.com/blog/communication-success/201406/how-spot-and-stop-manipulators
18. https://www.psychologytoday.com/blog/communication-success/201406/how-spot-and-stop-manipulators
Tidak ada komentar:
Posting Komentar