Menurut George Hotmas (1993:12) kelompok adalah kumpulan individu yang
melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan untuk membentuk
suatu keselurahan yang terorganisir dan berhubungan secara timbal balik.
Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang dinamakan kelompok adalah
kumpulan individu yang melakukan kegiatan bersama, melakukan hubungan
baik yang bersifat formal maupun non formal, memiliki perasaan satu jiwa
satu rasa dan semua komponen tersebut dikelola secara bersama-sama dan
merupakan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.
Menurut Sherif Musarif (1996:14) yang dimaksud dengan kelompok sosial
adalah merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri atas dua kelompok
atau individu yang telah mengadakan interaksi sosial dengan intensif,
terdapat pembagian tugas, struktur dan norma yang tertentu khas bagi
kesatuan sosial tersebut.
Mengacu pada pendapat tersebut bahwa yang dimaksud kelompok sosial
adalah berkumpulnya satu atau dua individu atau kelompok yang merupakan
satu kesatuan yang mengadakan pertemuan yang rutin, terdapat pembagian
tugas yang berfungsi untuk memudahkan penyelesaian tugas dalam bentuk
kerjasama, porsi pembagian tugas berdasarkan posisi dalam kelompok yang
terkait dengan peran dan status dalam kelompok tersebut, memiliki
aturan-aturan yang telah disepakati bersama dan aturan-aturan ini
membedakan dengan kelompok yang lain.
Menurut pendapat dari Soejono Soekanto (2006:5) bahwa yang dimaksud
kelompok adalah suatu himpunan manusia yang memiliki persayaratan
berikut ini : 1) Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa dia
bagian dari kelompok bersama; 2)Memiliki struktur sosial sehinnga
keberlangsungan kelompok tergantung dari kesungguhan para anggotanya
dalam melaksanakan perannya; 3) Memiliki norma-norma yang menyatukan
hubungan para anggotanya; 4) Memiliki kepentingan bersama; 5) Adanya
interaksi dan komunikasi diantara anggota.
Pendapat tersebut diatas menyiratkan bahwa yang dimaksud dengan
kelompok adalah satu perkumpulan yang memiliki tujuan bersama dimana
setiap anggotanya memiliki kesadaran atau keinginan menjadi anggota
kelompoknya, terdapat atura-aturan yang disepakati bersama dalam bentuk
komitmen, keberlangsungan kelompok tergantung pada setiap anggota dalam
melaksanakan peran dan status yang dimilikinya dalam kelompok, adanya
komunikasi dan hubungan secara kontinyu dan berkesinambungan.
Kelompok dapat juga diidentikkan sebagai sebuah organisasi sebab dalam
kelompok terdiri dari beberapa orang yang memiliki solidaritas dan
tujuan yang sama. Senada dengan hal ini Suharto (1997:335) berpendapat
tentang organisasi lokal sbb:“organisasi lokal adalah lembaga kelompok
atau organisasi yang ada dan terlibat dengan pembangunan di tingkat
lokal (setempat) misalnya di desa/kelurahan atau unit unit kecil seperti
kampung atau RW yang dibentuk secara sukarela dan mewakili kepentingan
para anggotanya dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya baik dalam bidang
sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan”
Pendapat tersebut diatas dapat diartikan bahwa lembaga kelompok yang
dimaksud dapat berupa kelompok formal maupun informal (lokal) tergantung
dari kebutuhan masyarakat setempat dan dengan bergabung dengan kelompok
maka setiap anggota dapat menyampaikan aspirasi dan pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan hidupnya seperti kebutuhan sosial ( terlibat dalam
setiap kegiatan-kegiatan organisasi yang ada di lingkungan mereka,
mengekspresikan diri, berani mengungkapkan pendapat, mendaparkan
informasi dan memberi saran), ekonomi (meningkatkan pendapatkan keluarga
dan pelatihan ketrampilan), kesehatan (pelayanan kesehatan secara
berkala dan rutin) dan sangat mungkin juga mampu mengakses kebutuhan
pendidikan
Sumber : Huraerah, Abu,2005, Dinamika kelompok, Konsep dan Aplikasi, Aditama, Bandung.
Sumber : Huraerah, Abu,2005, Dinamika kelompok, Konsep dan Aplikasi, Aditama, Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar